Selasa, 17 Juli 2012
KESWADAYAAN DAN SARANA PRA-SARANA MINTA DISERIUSI PEMKOT BEKASI
Ir. R. Sudirman MM., Asisten Deputi Urusan Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), mengingatkan bahwa saat ini pengelolaan sampah bukan hanya kumpul, angkut dan buang saja. "Kapan warga buang sampahnya, bagaimana sarana prasarananya, dan infrastruktur yang ada di kota Bekasi masih sangat minim sekali," katanya saat dihubungi via telpon selular (17/7).
Manajemen persampahan yang kurang baik disinyalir masih menjadi kendala utama kota Bekasi dalam penanganan persoalan persam[pahan di kota Bekasi yang pernah meraih adipura tahun 2010 lalu. Asisten deputi menambahkan, bahwa jelas dalam undang-undang Nomor 18 tahun 2008 sistematika, metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, bukan kumpul-buang saja.
Kesimpulan itu disampaikan R. Sudirman, setelah asisten deputi KLH itu sempat diundang pemerintah kota Bekasi untuk menghadiri riview adiputa yang baru diumumkan dan koordinasi Adipura 2012-2013. "Kalau kota Bekasi ingin mendapatkan adipura lagi, ya harus bekerja keras untuk membersihkan seluruh wilayahnya, harus diingat pemkot Bekasi semua wilayah yang ada di kota Bekasi," katanya.
Karena menurutnya, bukan hanya kota Bekasi yang dinilai oleh timpenilai penghargaan adipura, tetapi seluruh wilayah yang ada di Indonesia mendapapatkan perhatian yang sama. Bukan hanya kota Bekasi sehingga pemerintyah kota Bekasi diharapkan dapat melakukan konsolidasi dengan warganya untuk membersihkan seluruh wilayah tanpa terkecuali.
Ditanaya apa problem dan bagaimana solving atas persoalan yang dihadapi kota Bekasi dalam persiapan penilaian adipura 2012-2013 R. Sudirman enggan memberitahu kondisi sesungguhnya. "Wah saya harus lihat angka, kebetulan saya sedang tidak pegang," kelitnya.
Ditambahkannya, Re Use Reduce dan Recycle (3R) harus dilakukan secara maksimal oleh pemerintah kota Bekasi. Situasi yang ada dinilainyab belum sepenuhnya seperti konsep 3R yang semestinya. Ketersediaan sarana-prasarana menjadi titik tekan yang disampaikan asisten deputi Urusan Pengelolaan Sampah KLH tersebut.
R. Sudirman juga mengingatkan pemkot Bekasi untuk memanajemen lagi kegiatan pemberdayaan masyarakat agar keterlibatan dan partisipasi masyarakat dapat menjadi kekuatan untuk melakukan kegiatan pembenahan sarana prasarana persampahan. "Kuncinya bagaimana masyarakat mau terlibat langsung, dengan kesadaran dan secara bersama-sama membersihkan lingan di seluruh kota Bekasi. (Don).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar