Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Rabu, 02 Mei 2012

BAYI TANPA TEMPURUNG KEPALA DI KABUPATEN BEKASI

Warga Kecamatan Babelan Kelurahan Kebalen Rt.01/01 digegerkan dengan penemuan bayi tanpa tempurung kepala. Pasalnya, sejak dilahirkan bayi bernama Aprilia ini membuat keluarga terutama ibunya sangat cemas akan nasib buah hatinya, setelah divonis dokter hidup sang bayi sudah tidak lama lagi. Anak pertama dari Dini Aulia, 15, dan Hartono, 19, yang lahir 28 April lalu tidak menyangka buah hatinya harus menjalani serangkaian pengobatan dan pemeriksaan yang membuat keluarga menyerah untuk membiayainya. Hal tersebut dilansir Hartono, ayah si jabang bayi di sela menerima tamu yang berdatangan, karena penasaran dengan bayi ini. "Awalnya kita periksa ke bidan sekitar sini, lalu karena dirasakan ada kelainan lalu disuruh USG ke RS.Tiara. Hasil USG dokter mengatakan ada kelainan kepala di janin, lalu disarankan ke RS.Cipto Mangunkusumo Jakarta. Tapi belum sempat ke RSCM, sudah melahirkan duluan dirumah dan ditangani oleh bidan dari Wates,"katanya. Lanjutnya, dalam masa kandungan 8 bulan si bayi dilahirkan dengan normal dengan bantuan bidan. Namun sangat mengagetkan bagi keluarga melihat si bayi tidak memiliki tempurung kepala dengan isi kepala diluar tanpa pelindung apapun, dengan bola mata yang nampak membesar karena efek tidak adanya tempurung atau tengkorak. "Aprilia tidak rewel, sekalinya menangis hanya sebentar. Untuk minum susu pun harus disuguhkan dengan sendok baru mau minum, tidak bisa disusui,"sahut Dini, ibu sang bayi yang nampak tidak berdaya melihat buah hatinya terbaring lemah tidak seperti bayi lain, dengan berat hanya 1,. Pada Senin lalu, lanjut Hartono, Aprilia sudah dibawa ke RSCM dengan bantuan dari puskesmas, bidan, hingga polsek Babelan. Setibanya di RSCM si bayi memang mendapatkan perawatan intensif, namun Hartono menambahkan, keluarga tidak memiliki biaya jika harus ongkos berobat pulang dan pergi ke Jakarta. Dan pada akhirnya biaya menjadi kendala bagi warga kurang mampu sepertinya.Dengan hasil dari keseharian Hartono yang berprofesi sebagai tukang jahit, dirasa sangat berat baginya menanggung berbagai biaya, yang mendesak anak semata wayangnya dirawat hanya dengan lampu di dalam kardus bertutupkan selambu kecil. Ketua RT 01 Anang Suhandi mengaku banyak pihak sudah mengurusi keluarga Hartono untuk merawat jabang bayi di RSCM. Terutama dalam hal perawatan. Namun dirinya menyayangkan dari pemerintah setempat tidak ada yang perduli akan warganya yang sedang membutuhkan uluran tangan. "Kami berharap ada bantuan minimal dari Pemkab Bekasi maupun dari para dermawan untuk membantu pemulihan Aprilia,"tutupnya. (Dhi/Don).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar