Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Sabtu, 03 Desember 2011

DPRD KOTA BEKASI: DISDIK KOTA BEKASI BUTUH DATA BASE

Penanganan intensif siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bintara III dan SDN Kranji XV dilakukan pasca tertimpanya siswa-siswi sekolah tersebut akibat robohnya tembok Madrasah Al Ittihad. Hal tersebut dikatakan H. Zaini, kepala Unit Pelaksana Tekhnis Dinas (UPTD) yang juga mengkonfirmasi peristiwa kemarin (29/11) sebagai musibah. Beberapa korban yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi dikarenakan mengalami luka serius saat kejadian. Rata-rata korban mengalami luka serius karena saat kejadian tepat berada di samping pagar madrasah yang roboh. Mereka adalah Ramadani (10 th), Alvi Sahrini (8 th), Diva (7 th), Ayu (8 th), Herni (7 th), Herdian (8 th), Samsul (6 th), dan Rizki Ardiansyah (10 th). Selain siswa-siswi kedua SDN tersebut, musibah ini juga melukai pedagang mainan dan juga warga sekitar dengan jumlah 6 orang adalah Aceng Wahyudin (40 th), Kasimin (57 th), Nagin (50 th), Adang (45 th), Kirana (5 th) serta Alda(6 th). Pagar yang roboh sendiri memiliki ketinggian 2 meter dari permukaan tanah dan panjang 15 meter, "Bangunan yang roboh merupakan tembok Madrasah." Kata Zaini. Tembok madrasah yang menjadi pembatasan serta bersebelahan dengan dengan jalan menuju kearah kedua SDN tersebut. Bangunan madrasah sendiri sudah lama tidak dipergunakan lagi karena usianya sudah sangat tua. Kejadian yang ditayangkan berulangkali dibeberapa TV nasional tersebut membuat pihak sekolah dan masyarakat sekitar serius dalam penanganannya. Baik penanganan korban maupun tindakan antisipasi terulangnya peristiwa di lokasi yang sama. Saat kejadian murid-murid SD sedang melintas jalan dan para pedagang sedang menjajakan dagangannya. "Pihak sekolah bersama dengan dinas pendidikan kota Bekasi berupaya menangani korban agar mendapatkan perawatan cepat." Kata Zaini lagi. Bangunan madrasah yang dinilai rentanpun akhirnya ikut dirobohkan oleh warga dengan persetujuan pemilik bangunan madrasah Al Ittihad. Lokasi areal sekitar kejadian juga dipasangi police line oleh petugas kepolisian sektor Bekasi Barat. Sementara itu Sardi Effendi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi saat dikonfirmasi (30/11), meminta pemerintah Kota Bekasi segera menyediakan data base sekolah atau lingkungan sekolah yang membutuhkan rehabilitasi. Data itu menurut Sardi sangat penting untuk bahan pembahasan agar dapat menjadi perioritas untuk dipenuhi. Dirinya mencontohkan bentuk informasi yang bisa disiapkan oleh dinas pendidikan kota Bekasi seperti data infrastruktur sekolah, kebutuhan meubelair, sarana prasarana (perpustakaan, laboratorium dll). Kalau data tersebut ada tentunya akan mempermudah perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sardi mengatakan bahwa APBD harus pro-rakyat, sehingga semua kebutuhan yang prioritas dengan data yang ada dapat dipenuhi. Terkait musibah yang menimpa 8 siswa SDN kedua sekolah tersebut Sardi mendoakan agar seluruh korban dapat segera sembuh dan bersekolah Kembali, "Saya kemarin datang ke RS menjenguk korban. Dinas Kesehatan, RSUD dan Dinas Pendidikan akan berkoordinasi yang akan menggung biaya perawatan sepenuhnya." Katanya. (Don).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar