Jumat, 18 Juni 2010
Tak Ada Alat Berat, Depositpun Jadi
Perbaikan jalan di Kota Bekasi sampai saat ini terkendala kemampuan dan ketiadaan alat berat yang dapat dipergunakan untuk memperbaiki jalan secara mandiri. Semikian pengakuan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi, Lindon Tampubolon, 17/6.
Tidak direspon secara segera kerusakan jalan yang ada, akan berakibat pada kerusakan jalan yang lebih parah saat kondisi jalan sudah diketahui. Oleh sebab itu banyak jalan di Kota Bekasi mengalami kerusakan yang lumayan parah akibat tidak diperbaiki segera. apalagi hujan sangat berpengaruh pada penurunan kualitas fisik jalan.
Disbimarta secara teratur setiap tahunnya membiayai perbaikan secara rutin jalan-jalan yang dilaporkan masyarakat atau ditemui dengan menggunakan biaya pemeliharaan. Namun itu terbatas untuk memenuhi kebutuhan perbaikan sementara karena secara keseluruhan kerusakan jalan tidak masuk anggaran perbaikan total, peningkatan atau pembuatan jalan baru.
Dalam pelaksanaannya jalan yang rusak diperbaiki dengan memperhatikan kondisi jalan terkait menggunakan perhitungan volume jalan yang rusak. Lindon menjelaskan sangat sulit kalau dihitung panjang atau lebar jalan yang akan diperbaiki hanya menggunakan sistem tambal sulam, volume jadi acuan. Pelayeran atau melapis sekalipun tetap mengacu pada volume jalan yang terdiri dari hitungan panjang, lebar dan tinggi jalan yang dilapis.
Sedangkan penambalan biasanya tertentu seperti hanya untuk penambal 1 meter, ada yang 3 meter saja atau lubah-lubang dijalan dengan hitungan volume setengah meter saja.
Sedang untuk pelaksanaan menurut kabid bina marga lulusan Institute Tekhnologi Bandung (ITB) ini bagusnya seharusnya menggunakan konsep swakelola. Lebih cepat dan lebih ekonomis karena melibatkan tenaga dari internal dinas Bimarta yang saat ini jumlahnya lumayan banyak. Sayang terbatasnya kemampuan dimiliki, maka pelaksanaannya dilakukan dengan melelangkan perbaikan rutin tersebut atau dipihak ketigakan.
Menilik visi walikota Bekasi tahun 2011-2012 agar jalan dapat diselesaikan dalam 1 minggu, dibutuhkan peralatan dan sistem yang lebih baik. Ilustrasi dari Lindon adalan sampai Disbimarta memiliki Delivery Order (DO) material sendiri pula. "Akan mengarah kesana dinas ini dikonsep, akan lebih optimal dan bisa digunakan pelaksanaan secara swakelola." imbuhnya.
Kerusakan jalan ada yang bisa diprediksi dan tidak bisa diprediksi. Sehingga membutuhkan kesiapan luar biasa dari dinas untuk cepat menangani kerusakan jalan. Semakin lama jalan tidak diperbaiki, menurut Lindon, maka kerugian besar akan dialami masyarakat. "Kota Bekasi seharunya sudah ada deposit material yang bisa langsung dimanfaatkan begitu ada pengaduan jalan rusak." Jelas Lindon sambil membandingkan Kota Bekasi dengan Kota Surabaya yang infrastrukturnya baik. Don.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar