Minggu, 14 Maret 2010
Rasional Jika BJB Kota Bekasi Minta Kenaikan Anggaran
Sejumlah tokoh masyarakat dan pengamat perekonomian di Kota Bekasi mendukung keinginan dari Bank Jabar Banten cabang Bekasi yang meminta kenaikan anggaran sebesar Rp10 miliar karena dianggap berprestasi positif terhadap pendapatan daerah Kota Bekasi.
Seorang tokoh masyarakat yang juga Direktur Executive LSM Satuan Pemuda Lingkar Demokrasi (Sapulidi),DR.Bambang Istianto,Msi menyatakan dari deviden yang dihasilkan oleh Bank Jabar Banten cabang Kota Bekasi di tahun 2009 untuk kas daerah sebesar Rp3 miliar merupakan prestasi yang cukup signifikan mengingat APBD untuk BJB tahun 2009 sebesar Rp14 miliar.
"Prestasi tersebut saya yakin masih bisa ditingkatkan di tahun 2010 dan juga di tahun 2011,jadi sangat rasional jika BJB dinaikan anggarannya agar PAD Kota Bekasi juga bisa terbantu."katanya.
Sementara itu pengamat perekonomian Kota Bekasi Siswandi Yusuf,SE menilai bahwa Bank Jabar Banten cabang Bekasi juga sangat memperioritaskan perkreditan untuk UMKM,ini bisa dilihat perkembangannya ditahun 2008 sebesar 33% dan meningkat menjadi 44% ditahun 2009.
"Saya bahkan mengusulkan agar DPRD Kota Bekasi juga mendesak kenaikan jumlah saham investasinya di BJB yang tadinya 0,8% kalau bisa menjadi 2% dari total seleruhan saham."jelasnya.
Secara terpisah Pemimpin Bagian Pemasaran Bank Jabar banten cabang Bekasi,Denny Mulyadi saat diminta konfirmasinya mengatakan bahwa BJB meyakini jika anggaran ditahun 2011 dinaikan sebesar Rp10 miliar maka akan bisa memberikan keuntungan bagi kas daerah minimal Rp6 miliar bahkan bisa lebih lagi.
"Dan juga BJB akan lebih memperluas jaringan kantor pelayanannya,mudah-mudahan bisa di semua kecamatan yang ada di Kota Bekasi. Selain itu peningkatan perkreditan kepada usaha kecil menengah dan mikro akan terus dijalankan sesuai dengan visi dan misi BJB."tutur Denny.
Di tahun 2010 ini menurut Denny Mulyadi rencananya BJB juga akan memaksimalkan perkreditan di sektor produktif sebesar 60% dan sektor konsumtif sebesar 40%,karena ditahun 2008 sampai 2009 sektor konsumtif terlalu besar yaitu 72,27% sedangkan sektor produktif cuma 27,73%. Don.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar