Selasa, 16 Maret 2010
Dishub Kota Bekasi akan Pasang Alat Penyebrangan Modern
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Jawa Barat, berencana akan memasang sejumlah penyeberangan bagi pejalan kaki manual guna mempermudah masyarakat menyeberang pada ruas jalan yang memiliki intensitas lintasan kendaraan cukup tinggi.
Kepala Seksi Angkutan Orang dan Barang Dishub Kota Bekasi Tri Adiyanto, di Bekasi, mengatakan, tempat penyeberangan dengan fasilitas tombol lampu lalu lintas manual itu dapat dioperasikan sendiri sepihak oleh pejalan kaki.
"Konsepnya mirip seperti di Singapura dan negara maju lainnya. Sehingga bagi pejalan kaki yang hendak menyeberang jalan dapat mengoperasikan lampu lalulintas dengan cara menekan tombol lampu hijau," katanya.
Menurut dia, operasional mesin tersebut tidak serta merta mengganggu lalu lintas sebab dilengkapi dengan mesin penghitung waktu. Rata-rata sekali pencet tombol pejalan kaki diberi waktu maksimal 20 detik hingga lampu lalu lintas kembali berwarna merah.
Mesin senilai Rp. 200 juta per unit tersebut, kata dia, rencananya akan dipasang secara perdana pada tahun ini di kawasan Jalan Raya Ahmad Yani, Bekasi Barat, tepat di depan kantor Samsat yang berhadapan dengan GOR Bekasi. "Sebab jalan itu termasuk sebagai kawasan tertib lalu lintas dengan jumlah lintasan kendaraan yang cukup padat," katanya.
Rencananya, mesin tersebut akan kembali ditambah pada tahun berikutnya di ruas Jalan Raya KH. Noer Ali, dan Jalan Ir. H. Juanda, Bekasi Timur. "Kita lihat saja, bila memang pengoperasian perdana di Jalan Ahmad Yani berjalan sukses, tentu akan dilanjutkan dengan wilayah padat lalu lintas lainnya," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata mengatakan, fasilitas tersebut perlu mendapat perhatian khusus dari pihak yang bertanggung jawab. "Sebab, sumber keuangannya kita peroleh dari rakyat. Jangan sampai mesin itu hanya bertahan selama beberapa tahun saja tanpa ada perawatan," kata politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Pihaknya mendukung inisiatif tersebut dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan terhadap warga. Sebab, belakangan ini, sejumlah tempat bagi pejalan kaki di Kota Bekasi mulai tidak terawat dan kerap dijadikan sebagai tempat berdagang sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) liar. "Seperti di sekitar Stasiun Kota Bekasi, Jalan Agus Salim, Bekasi Timur, dan beberapa kawasan lainnya," kata Ariyanto. (Anto/Don.)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar