Selasa, 16 Maret 2010
MAMPUKAH PEMKOT BEKASI MENGATASI PENGANGGURAN?
Sekitar 30.822 lulusan perguruan tinggi dan sekolah akademi di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, masih berstatus pengangguran.
Seharusnya Pemerintah Kota Bekasi membuka bursa lowongan kerja secara rutin setiap bulan untuk menekan angka pengangguran itu.
Kepala Disnakertrans Kota Bekasi, Junaedi, mengatakan data angka pengangguran itu diperoleh berdasarkan jumlah pembuatan Kartu Kuning (KK) sebagai salah satu persyaratan kerja.
"Mayoritas pemohon kartu kuning itu memiliki latar belakang pendidikan D3, dan S1. Sementara sisanya berasal dari lulusan akademi, total semuanya berjumlah 30.822 orang," kata Junaedi di Bekasi.
Menurut Junaedi, total jumlah pencari kerja pada tahun 2009 sebanyak 93.402 orang, 33 persen di antaranya merupakan lulusan akademi dan perguruan tinggi. "Saya rasa hingga kini jumlah tersebut tidak mengalami pengurangan yang cukup signifikan," katanya.
Junaedi menambahkan jumlah pencari kerja dari kalangan pelajar lulusan SMA dan sederajat pada tahun 2009 sebanyak 61.645 orang. Lowongan pekerjaan yang tersedia sebagian besar adalah industri dan pegawai negeri sipil (PNS).
Kepala Kamar Dagang dan Industri (Kadin) daerah Kota Bekasi, Joko Adiwibowo, mengatakan Pemkot Bekasi idealnya membuka bursa lowongan tenaga kerja secara rutin setiap bulan. Hal ini guna menekan angka pengangguran di wilayah setempat.
Selain itu, perlu adanya jalinan kerja sama dengan seluruh pelaku usaha bisnis di kawasan industri guna memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam penyerapan karyawan. Hal ini akan sangat membantu menekan angka pengangguran di Kota Bekasi.
Joko menilai pemerintah Kota Bekasi harus memikirkan pengaruh buruk yang diakibatkan dari besarnya angka pengangguran di masyarakat. Tingkat kriminalitas dan pergerakan ekonomi yang melemah akan berakibat kepada munculnya dampak sosial yang buruk.
Oleh sebab itu upaya untuk pengurangan pengangguran di masyarakat harus serius dilakukan dengan terencana. "Misalnya pemerintah kota mau membangun sistem untuk kerja magang lulusan agar dapat mengurangi sedikit demi sedikit jumlah pengangguran" ujar Joko memberikan contoh. Kegiatan magang itu akan mampu mengatasi persoalan membludaknya lulusan menganggur di kota yang mulai berbenah. (Don.)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar