Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Senin, 23 April 2012

SOMASI GUGAT PLT WALIKOTA BEKASI, Dr. H. RAHMAT EFFENDI

Puluhan pengunjuk rasa mengatas namakan Solidaritas Masyarakat Bekasi (SOMASI) melakukan unjuk rasa di depan lobby gerbang utama kantor pemkot Bekasi. Mereka menuntut pertanggungjawaban Plt. Walikota Bekasi, Dr. H. Rahmat Effendi, atas berbagai kasus yang mencuat di kota Bekasi. Budi selaku koordinator aksi SOMASI mempertanya proses mutasi serta rotasi dalam birokrasi pemkot Bekasi, kasus terkait Detailed Engineering Design (DED) blok II Pasar Baru dan Koreksi proyek kertas di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2011 yang menurut pengunjuk rasa bermasalah. "Rahmat Effendi harus bertanggungjawab atas mafia TKK dan mutasi jabatan yang terjadi di pemkot Bekasi saat ini," katanya. Massa membawa kertas karton yang bertuliskan berbagai tudingan dipampang penmgunjuk rasa yang berdiri dipaling depan. Saat-saat akhir para pengunjuk rasa yang memegang foto Plt. Walikota Bekasi maju kedepan dengan merobek foto wajah Dr. H. Rahmat Effendi yang mengenakan seragam Wakil Walikota Bekasi. Pengunjuk rasa tampak kesal dan berang dengan kepemimpinan Plt. Walikota Bekasi yang cenderung menimpang dan nyeleneh. Bahkan teriakan pejabat tertinggi kota Bekasi memiliki istri banyak diteriakkan beramai-ramai sambil mencampakkan foto Dr.H. Rahmat Effendi. Belum puias dengan aksi itu, para pengunjuk rasa menginjak-injak foto Plt. Walikota Bekasi dilakukan tepat di depan aparat satuan polisi pamong praja (Satpol PP) dan kepolisian Resort Kota (Polresta) Bekasi. "Ibu-ibu kecewa dengan Plt. Walikota, ada yang menyuruh tindakan ibu-ibu?," kata Budi yang mengingatkan massanya agar tidak melakukan tindak pembakaran. Budi dalam orasinya terlihat tidak fokus dengan mengupas pribadi Dr. H. Rahmat Effendi terlalu dalam dan bertendensi pada privasi hubungan persaudaraannya dengan sang Plt. Walikota. Berbeda dengan realese yang dikeluarkan SOMASI yang tampak sistematis dan jelas apa-apa yang mereka persoalkan dan tuntut. Hanya satu kasus yang tampak cukup jelas disampaikan Budi saat orasi di depan massanya yang dominan ibu-ibu rumah tangga. "Kami minta Kejaksaan Agung tidajk mempeti es-kan kasus Blok II Pasar Baru Bekasi yang penyelidikannya kami tahu," katanya. Tampak saat aksi beberapa pengurus teras Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pemuda PaNCASILA kota Bekasi terlihat mencoba menjadi mediator dengan pihak Pemerintah daerah. "Kami hanya mencoba memediasi agar persoalan ini bisa dipahami baik oleh pemerintah maupun para pengunjuk rasa," kata Anwar alias Wawang wakil ketua DPC Pemuda Pancasila saat ditanya kehadiran 6 orang lebih pengurus teras organisasi mereka. H. Djamaludin AR. selaku ketua DPC Pemuda Pancasila terlihat merangkul Budi dengan aksentuasi penuh kekeluargaan di depan massa pengunjuk rasa dan aparat. Namun Budi meminta agar aksi yang dilakukan tidak mendapatkan intervensi karena mereka yakin apa yang mereka gugat adalah benar. (Don).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar