Senin, 23 April 2012
KUANTITAS AIR DI JAWA DAN BALI AKAN SURUT
Ketersediaan air bersih di Pulau Jawa dan Bali berada di ambang tahap mengkhawatirkan. Bahkan, kedua pulau padat penduduk itu diprediksi akan mengalami defisit air pada 2020 mendatang saat musim kemarau.
Setidak demikian pendapat yang dikemukakan Prigi Arisandi, pengamat lingkungan, kepada pers di Surabaya, Minggu (22/04). Ia mengatakan, kebutuhan air di kedua pulau itu pada 2020 mendatang sekitar 44,1 miliar meter kubik. Namun, pada saat yang sama, ketersediaan air di Jawa-Bali hanya sekitar 25,3 miliar meter kubik.
Prigi menerangkan, di wilayah Jawa Timur, ketersediaan air per tahun dan per kapitanya sudah mencapai 1750 meter kubik. Padahal, standar kebutuhan air per tahun per kapita sebanyak 2000 meter kubik.
Prigi menjelaskan, hal ini disebabkan karena jumlah kerusakan daerah aliran sungai serta pencemaran air yang terus meningkat. Terlebih, jumlah konsumsi air terus meningkat per tahunnya.
Di sungai Brantas, volume air untuk 10 tahun mendatang masih relatif aman. Namun, kondisi tersebut tetap dikhawatirkan karena kualitas airnya yang terus menurun. Terlebih terjadi di aliran sungai di Surabaya.
"Untuk itu dibutuhkan model pengelolaan air lintas sektor, lintas wilayah dan lintas kepentingan untuk menyelamatkan air," ujar dia. (Polindotcom).
Live from BlackBerry® on AHA - I like it!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar