Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Rabu, 07 Maret 2012

OPERASIONAL ANGKOT BEKASI AKAN BERHENTI DENGAN NAIKNYA BBM

Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi dipastikan akan berdampak terhadap operasional angkutan umum, termasuk angkutan kota di Kota Bekasi, Jawa Barat. Pengoperasian sekitar 25 persen dari jumlah armada angkutan kota (angkot) di Kota Bekasi diperkirakan dihentikan. Total armada angkot di Kota Bekasi mencapai 4.000 unit. Ketua Dewan Pimpinan Cabang Organda Kota Bekasi Indra Hermawan di Bekasi, Selasa (6/3/2012), menyatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memicu kenaikan biaya pengoperasian unit angkot, terutama biaya BBM. Kondisi itu membebani pengusaha angkot sehingga diperkirakan akan mengurangi jumlah armada. Angkot yang akan dihentikan pengoperasiannya itu adalah yang berusia tua dan boros BBM. ”Jumlah angkot yang beroperasi di Kota Bekasi saat ini sekitar 4.000 unit. Kami perkirakan ada sekitar 1.000 angkot yang tidak dioperasikan lagi karena kondisinya yang sudah tidak layak, mobil sudah tua, dan boros BBM,” ujarnya. Di sisi lain, untuk mengimbangi kenaikan harga BBM itu, pilihan yang akan ditempuh adalah menaikkan tarif angkot. Indra memperkirakan tarif angkot di Kota Bekasi naik sekitar 30 persen dari tarif lama dengan asumsi harga BBM menjadi Rp 6.000 per liter. Wacana kenaikan tarif angkutan umum untuk mengimbangi kenaikan harga BBM juga disampaikan Organda DKI Jakarta. Organda DKI Jakarta memperkirakan tarif angkutan umum naik 25-30 persen apabila harga BBM naik menjadi Rp 6.000 per liter. Kenaikan tarif angkot itu, menurut Indra, dipastikan berdampak terhadap jumlah penumpang. Penumpang angkot dikhawatirkan berkurang karena akan beralih ke moda transportasi lain yang lebih murah dibandingkan dengan angkot. Berkurangnya jumlah penumpang akan memengaruhi pendapatan sopir dan pengusaha angkot di Kota Bekasi. Kondisi tersebut lagi-lagi menyulitkan pengusaha angkot untuk merawat ataupun meremajakan unit angkotnya. ”Dengan menurunnya jumlah penumpang, angkot di Kota Bekasi semakin lama semakin terpuruk,” ujar Indra. Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Supandi Budiman membenarkan adanya rencana menaikkan tarif untuk mengimbangi kenaikan harga BBM. Terlebih lagi, tarif angkot di Kota Bekasi naik terakhir kali pada 2009. Supandi menambahkan, Dinas Perhubungan Kota Bekasi akan mengadakan rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait, Organda Kota Bekasi dan Kepolisian Resor Kota Bekasi Kota, serta instansi lain untuk membahas tarif baru. Dinas Perhubungan juga akan berkonsultasi dengan Wali Kota Bekasi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi terkait dengan persiapan kenaikan tarif dan harga BBM tersebut. (Cok/Don).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar