Rabu, 21 April 2010
Partai Demokrat Ancam Kepung Kantor Walikota
Partai Demokrat Kota Bekasi mengancam akan membuat biru kantor walikota Bekasi. Ancaman tersebut terkait ucapan walikota Bekasi, Mochtar Mohamad yang akan mem-PAW (Pergantian Antar Waktu) kan Ketua Fraksi Partai Demokrat Andi Zabidi, saat berada diruang transit DPRD Kota Bekasi.
Menurut Ketua DPRD Kota Bekasi Azhar Laena didampingi, RM Purwadi kader Partai Demorat digedung DPRD, Selasa (20/4). Sebagai kader Demokrat kita sangat tidak senang dengan pernyataan walikota Bekasi yang mengucapkan perkataan tersebut.
Untuk itu, Partai Demokrat Kota Bekasi memberi batas waktu kepada walikota Bekasi, segera menarik ucapannya dan meminta maaf di media massa. Batas waktu yang kita berikan yakni, 3 X 24 jam. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka kita akan membuat kantor walikota biru, dengan mengibarkan ribuan bendera partai sekaligus mengerahkan massa.
“Aksi pengerahan massa itu sendiri telah mendapat dukungan dari 12 Partai Anak Cabang (PAC) Partai Demokrat se-Kota Bekasi. Dukungan tersebut terkuak dalam rapat yang baru selesai kita laksanakan,” tandas R Purwadi berapi-api.
Perwadi juga mengatakan, sebagai kader Partai Demokrat dirinya juga sangat menyayangkan sikap walikota yang mengutarakan hal tersebut. Dengan sikapnya itu, kata dia menandakan bahwa walikota tidak mengetahui mekanisme partai. “Kalaupun dia kenal dekat dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Hadi Utomo tapi ucapan tersebut tidak pantas dilontarkan,” katanya seraya mengatakan bahwa walikota merupakan Partai PDIP, sedang Andi Zabidi Demokrat.
Hal senada juga dikatakan Ketua PAC Medan Satria, Deo. Menurutnya, walikota seharusnya tidak ikut campur dengan internal Partai Demokrat Kota Bekasi. Walikota juga saya minta jangan memprovokasi lintas partai sehingga berdampak negative.
Terkait pernyataannya yang mem-PAW kan Ketua Partai Demokrat Kota Bekasi, Andi Zabidi itu dirinya beranggapan bahwa walikota memiliki suatu penyakit. Indikasi tersebut kata dia, terlihat dengan ucapan-ucapan walikota yang terkadang asal ucap tanpa dipikirkan terlebih dahulu. “Untuk itu saya meminta agar walikota segera melakukan general cek up,” tandasnya.
Andi Zabidi sendiri mengaku, ucapan walikota itu dikatakan sebanyak dua kali, dimana pada saat berada diruang transit saat akan menghadiri rapat paripurna, Senin (19/4) dan sesudah rapat selesai.
Ucapan akan mem-PAW anggota dewan itu tidak saja dikatakan kepada Andi Zabidi, melainkan dua anggota dewan lainnya yakni, M. Dian dari Gerindra dan Ariyanto Hendrata dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sempat salah satu diantaranya mengeluhkan ucapan wlikota Bekasi pada Bekasi News. Pernyataan walikota itu kedepan akan membunuh demokrasi pancasila yang selalu didengungkan walikota dlam berbagai kesempatan.
Perkataan Mochtar itu sendiri kata Andi, dikatakan karena dirinya merasa tersudut dengan rencana perguliran hak angket pasar baru yang digagas beberapa inisiator hak angket tersebut.
Hingga berita ini ditulis, walikota Bekasi belum bisa diminta konfirmasinya. Seorang staf yang ditemui mengaku yang bersangkutan sedang keluar kantor.
Ditempat terpisah Herry salah satu fungsionaris PAC PDIP Kota Bekasi menilai apa yang disampaikan H.Mochtar Mohamad, yang juga ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kota Bekasi sebagai guyonan biasa kepada seorang teman. "Ah itu becanda saja. Seringkali teman-teman wartawan memelintirnya menjadi hal serius." katanya.
Dalam komunikasi diantara teman dekat menurut Herry sudah biasa becanda-becanda diantara teman maupun lawan politik. Ditempat yang sama Dedi Wahyudin Wakil Sekretaris Bidang eksternal DPC PDIP Kota Bekasi saat diminta komentarnya tidak bersedia. Saat dikonfirmasi ulang yang bersangkutan dalam SMS hanya memberi pesan "thx". (Bekasi News).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar