Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Sabtu, 27 Maret 2010

DANA BANTUAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN


Dua hari lalu bos saya, bapak Iwan "Kucrut" Nendi Kurniawan buka obrolan tentang APBD 2010 yang didalamnya ada beberapa mata anggaran terkait bantuan organisasi kemasyarakatan. Ada hard copy yang berisi point-point satuan anggaran secara rinci tentang biaya APBD sebagai landasan formal dalam obrolan. Dan pointer-nya adalah bantuan kepada LIRA, GPII, KAMMI, GMNI, HMI dll.

Senang rasanya beberapa waktu lalu semua komponen berhasil diakomodir dalam sebuah perencanaan besar yang dilakukan pemerintah Kota Bekasi. Dengan justifikasi besar, saya berharap dapat benar-benar dipergunakan dengan baik dan bermanfaat untuk sebuah harapan yang memerlukan dukungan banyak pihak. Visi dan Misi Kota Bekasi tentunya memerlukan perangkat kerja yang luar biasa besar agar menjadi gerakan aksi Kota dengan kekuatan full.

Walau disana-sini ketika di assessment masih banyak suara sumbang, tetap saja apresiasi seluas-luasnya perlu diberikan pada pemkot Bekasi. Berbagai aksi protes dan menggugat sempat mewarnai perjalanan pemerintahan Kota Bekasi terkait kebijakan publik. Disisi lain keinginan membangun pemerintahan yang kondusif tentunya menjadi harapan pemerintahan dengan kepemimpinan siapa pun. Saya tetap tidak mengartikannya sebagai upaya meredam "aksi".

Dalam teoeri reaksi tentunya banyak faktor yang bisa dijabarkan secara terbuka dalam komunikasi pembangunan. Mungkin saja itu adalah sebagai hasil analisa, kompromi, partisipasi dan atau bahkan permufakatan yang secara gradual dilakukan dalam sebuah perencanaan besar. Kontinyuitas tentunya menjadi harapan karena keberlanjutan adalah harapan pihak-pihak terkait tau yang sering disebut sebagai stake holder.

Bagi yang belum dapat mungkin perlu memperhatikan ketentuan dan aturan yang dapat dijadikan referensi sebagai landasan formal digulirkannya bantuan dana. Walau seperti kita ketahui apa-apa yang dianggap sudah memenuhi hanyalah sebuah legal formal (formalitas belaka). Tetap saja harus dipenuhi untuk dijadikan awalan dalam membangun sistem perencanaan anggaran dan membangun administrasi yang baik dan benar.

Saya hanya usul. Sebagai barisan yang mengedepankan informalitas harapan agar gerak pembangunan dapat berjalan dengan memperhatikan apa-apa yang sudah jelas diputuskan. Yah, karena kita berharap apa yang sudah dilakukan dapat menjadi modul untuk kerja-kerja yang lebih baik. Misalnya, financial report harus benar-benar memiliki acuan untuk semua pihak yang dibantu. Lalu targetan-targetan program yang sudah di upload masing-masing organisasi harus benar-benar tercapai. Ya, sehingga secara garis besar tidak ada komentar lagi tentang mata anggaran yang dianggap sebagai beban anggaran oleh pengambil kebijakan.

Mengutamakan kepentingan program prioritas kedepan harus benar-benar serius dilakukan oleh administratur pemkot Bekasi. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang utama harus didahulukan. Justifikasi tidak boleh lagi dibuat hanya sekedar copy paste. Perencanaan harus benar-benar update dll. Sehingga dari contoh kasus Dana Bantuan Organisasi Kemasyarakatan dapat menjadi bagian yang include dengan besaran program pemkot. Organisasi yang dibantu harus memiliki kader banyak, membina kadernya dan berperan aktif membantu masyarakat Kota Bekasi dll.

Akhirnya, dari kejauhan Solidaritas Masyarakat untuk Transformasi Sosial (SMUTs) yang anggota grupnya hampir 900 anggota menyampaikan ucapan selamat pada pemkot Bekasi untuk menjalankan program tahun 2010. Banyak kiprah yang sudah dilakukan biarpun hanya tandang ke gelanggang walau seorang. Perjalanan panjang itu kini sudah menjadi pembangunan mikro dan makro untuk Kota yang dibesarkan oleh kritik. Pembangunan fisik dan sumber daya yang diasah dari interaksi super aktif. Sukses. Don.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar