Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Jumat, 01 Januari 2010

Bekasi Usulkan Status Tiga Jalan Kota Menjadi Jalan Nasional


Sejumlah ruas jalan stategis Kota Bekasi, Jawa Barat, statusnya diusulkan menjadi jalan nasional. Alasannya, ruas jalan itu memiliki peran pengembangan ekonomi nasional.

Kepala Bidang Binamarga Dinas Binamarga dan Tata Air Kota Bekasi Lindon Tampubolon mengatakan jalan kota yang diusulkan ke Departemen Pekerjaan Umum adalah jalan yang menjadi penghubung lintas wilayah. "Jalan yang selama ini menjadi infrastruktur bisnis dan jasa," kata Lindon.

Jalan tersebut di antaranya Jalan Noer Ali, Jalan M. Hasibuan, dan Jalan Chairil Anwar. Tiga ruas itu, kata Lindon, saling menyambung dan menjadi rute arus mudik saban tahun oleh pengendara mobil dan sepeda motor dari Jakarta ke Pantai Utara.

Menurut Lindon, jika status jalan kota naik menjadi jalan nasional maka biaya pemeliharaannya diambil alih Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN).

Selain itu, ruas jalan akan dilebarkan sehingga kapasitas tampung kendaraan lebih banyak. Lebar jalan yang saat ini hanya 3 meter per lajur akan dilebarkan menjadi 3,75 meter per lajur. Masing-masing ruas jalan yang diusulkan ada dua lajur. Fasilitas penunjang ruas jalan juga lebih lengkap, seperti media atau pemisah lajur akan dibangun. "Saat ini kan hampir semua ruas jalan kota tidak memiliki median," kata dia.

Sementara itu, Dinas Binamarga mengaku kesulitan mendata jalan lingkungan yang rusak berat, sedang, atau ringan. Total panjang jalan lingkungan di Kota Bekasi 750 kilometer.

Adapun ruas jalan kota panjangnya 250 kilometer. Jumlah kerusakan sekitar lima persen atau 12,5 kilometer, rusak sedang sekitar 20 persen atau sekitar 50 kilometer, dan rusak sedang 15 persen atau 37,5 kilometer.

Definisi rusak berat, kata Lindon, apabila pengendara mobil atau sepeda motor memperlambat laju kendaraannya sehingga menimbulkan kemacetan. "Prosentase kerusakannya sekitar 25 persen dari satu ruas jalan yang rusak," kata dia.

Lindon melanjutkan, lebih dari 50 persen dari total 2,1 juta penduduk mengeluhkan masalah jalan rusak. Dinas Binamarga sedang mengusulkan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi supaya menyetujui usulan anggaran Rp 200 miliar, untuk pembiayaan jalan, dan tata air. "Alokasi 2010 kami prioritaskan untuk perbaikan jalan rusak," kata dia.

Kepala Bidang Tata Air Yurizal, mengatakan sebagian alokasi anggaran 2010 akan dipakai mengeruk lumpur di Kali Bekasi. Dana itu juga dipakai untuk membeli mesin penyedot air kapasitas 3 dan 4 meter kubik sebanyak empat unit, untuk menguras air di lingkungan perumahan apabila terjadi banjir. "Agenda utama Tata Air adalah mengatisipasi banjir tahunan," kata Yurizal. (Don).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar