Minggu, 19 Agustus 2012
TEMARAM DI ETALASE KOTA BEKASI JELANG HARI RAYA
Banyak kebiasaan menjadi budaya mungkin yang paling tepat untuk disampaikan pada Rahmat Effendi selaku Walikota Bekasi. Bukan hanya fenomena pedagang yang setiap malam jelang idul fitri berdagang saja, tapi juga banyaknya kaum mustad'afin di sepanjang jalan di Kota Bekasi.
Paling mencolok ada di jalan Ahmad Yani yang kedua sisinya banyak ditiduri warga miskin yang berharap berkah dari para dermawan. Sedih sekali melihat mereka sejak sore seusai tutupnya beberapa pusat perbelanjaan di sepanjang jalan A. Yani.
Dini hari anak-anak dan orang tua tidur di emperan/ etalase kota Bekasi yang pernah mendapatkan Adipura pada tahun 2010. Mereka berkelompok 4 sampai 7 orang, tidur tanpa alas disamping gerobak yang selalu mereka bawa kemana-mana.
Berapa jumlah mereka sesungguhnya? Sepertinya banyak sekali dan hanya terlihat diwaktu tertentu seperti jelang hari raya. Dalam rekaman CODE SMUTs, ada banyak perusahaan rokok dan makanan biasa membagikan zakat, santunan berupa baju dan kelompok karyawan membagikan makanan berupa nasi serta lauk.
Sayang tidak pernah ada kata dan statemen yang keluar dari Doktor lulusan perguruan tinggi Jawa Barat itu, Rahmat Effendi. Mungkin ilmu sosial yang dipelajarinya masih disimpan sampai beliau lupa, bahwa persoalan sosial seperti sisi mata koin bergambar GARUDA dengan perjalanan pembangunan menjadi arus utama. Setiap dilempar hanya menghadirkan keberuntungan bagi pembangunan karena Gambar Garuda yang ditungu/ dinanti. Kapan Rahmat Effendi akan buktikan resepnya untuk entaskan kemiskinan dan persoalan sosial? Ya Karena dia doktor dari master dan strata fakultas Sosial. (Don).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar