Selasa, 12 Juni 2012
PENYELEWENGAN PEKERJAAN DIMINTA KOMISI B DPRD KOTA BEKASI DIPERIKSA BPK
Komisi B DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat, akan melibatkan Badan Pemeriksa Keuangan untuk menelusuri dugaan kecurangan dalam pembuatan saluran air sekunder Kalibaru, Bekasi Timur, yang ambles pada Sabtu (9/6).
"Kami curiga proyek tersebut tidak sesuai dengan anggaran yang dialokasikan karena proyek itu belum setahun dikerjakan dan sudah rusak," kata Ketua Komisi B DPRD Kota Bekasi Ronny Hermawan di Bekasi, Senin (11/6/2012).
Menurut dia, kerusakan proyek saluran sekunder Kalibaru di Kampung Ganda Agung, Kecamatan Bekasi Timur, itu sudah ketiga kali terjadi sejak awal 2012.
"Jika kualitas pengerjaannya sesuai bestek, harusnya bisa bertahan lebih lama. Kejadian ini sudah yang ketiga kali," kata politisi Partai Demokrat itu.
Ronny mengaku akan menindaklanjuti kasus tersebut dengan melibatkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk memastikan ada tidaknya tindak kecurangan.
"Kami perlu tim ahli dalam meniondaklanjuti persoalan ini. Minimal BPK akan kami libatkan," katanya.
Secara terpisah, Sekretaris Dinas Binamarga dan Tata Air (Bimarta) Kota Bekasi, Tri Adhiyanto mengaku telah mengagendakan pemanggilan terhadap pihak pemborong yang mengerjakan saluran tersebut.
"Biaya perbaikan akan dibebankan senilai Rp200 juta - Rp300 juta kepada pemborongnya sebab kondisi saluran masih di bawah perawatan dan pengawasan pihak pemborong," katanya.
Menurut dia, proyek tersebut belum diserahterimakan sepenuhnya kepada Pemerintah Kota Bekasi, sehingga biaya perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong.
Menurut dia, amblesnya saluran itu disebabkan kontur tanah yang tidak stabil dan diperparah dengan kecerobohan Perusahaan Jasa Tirta yang memaksakan aliran air dari 1 kubik menjadi 2,5 kubik per detik.
"Sehingga aliran air melampaui kapasitas saluran. Namun kami akan perbaiki dalam waktu 10 hari ke depan," katanya.
Akibat kondisi tersebut, Dinas Perhubungan Kota Bekasi terpaksa melakukan pengalihan arus lalu lintas dari Jalan Baru Underpass ke Kompleks Bekasi Jaya Indah, Kampung Cerewet, untuk menghindari dampak kemacetan.(Ant).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar