Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Kamis, 23 Februari 2012

FRONT MARHAEN TUNTUT GEDUNG 10 LANTAI DIHENTIKAN

Pemerintah Kota Bekasi dan Dewan Perwakuilan Rakyat Dawerah (DPRD) dinilai telah gagal dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Bekasi tahun 2012 oleh Front Marhaenis Kota Bekasi. "APBD Kota Bekasi tahun 2012 harus direvisi ulang dan hapus mata anggaran yang tidak pro-rakyat," demikian bunyi tuntutan yang tertulis dalam lembaran karton. Para pengunjuk rasa meminta agar anggota DPRD Kota Bekasi tidak diam saja melihat banyaknya anggaran yang tidak berpihak pada kebijakan yang dibutruhkan masyarakat Kota Bekasi. "Kami meminta anggota DPRD Kota Bekasi yang masih memiliki hati nurani untuk keluar bergabung bersama kami dan tidak sembunyi di dalam gedung wakil rakyat," teriak H. King Vidor saat berorasi memulai aksi damai di depan gedung utama Sekretariat Dewan Kota Bekasi (23/2) pukul 11.30 WIB. King Vidor yang berasat dari Pemuda Demokrat(PD) Indonesia menghimbau agar DPRD Kota Bekasi turut bertanggungjawab atas banyaknya kebijakan yang tidak memiliki dampak langsung kepada kehidupan masyarakat kota Bekasi. "Salah satu contoh adalah pembangunan gedung 10 lantai pusat pemerintahan Kota Bekasi yang tidak merepresentasikan kepentingan masyarakat kota Bekasi," tambah Vidor. Dalam reales yang dibagikan para pengunjuk rasa terlihat salah satu tuntutan para pengunjuk rasa adalah penghentian pembangunan gedung 10 lantai. Massa pengunjuk rasa meminta agar anggaran yang sudah dianggarkan untuk pembangunan tahap pertama dan tidak selesai, untuk dialihkan pada pos anggaran kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan. Sekitar 100 massa aksi Front Marhaenisme Kota Bekasi datang dengan bendera Pemuda Demokrat (PD) Indonesia, LIga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Walau massa aksi sesungguhnya juga ada yang berasal dari Senat Mahasiswa (SEMA) Universitas 45 (UNISMA) dan Persatuan Wanita Nasional (PERWANAS). Beberapa tuntutan yang ditulis di kertas karton dengan penyangga bambu diantaranya Bangun Rumah Sakit (RS) tanpa membedakan kelas, Bersihkan DPRD Kota Bekasi dari oknum yang terindikasi korupsi, dan Pemerintah Kota Bekasi harus bertanggungjawab atas dikembalikannya APBD 2012 oleh Gubernur Jawa Barat. "Pemkot Bekasi di tahun 2012 menyunas Jaminan Kesehatan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebesar Rp. 2 Milyar," isi tulisan pernyataan sikap "Mossi Tidak Percaya, Selamatkan Kota Bekasi!". Pemkot Bekasi dianggap mementingkan pembangunan gedung 10 lantai yang berbiaya Rp. 109 milyar ketimbang memperhatikan masyarakat kotra Bekasi yang kesulitan akses RS karena ketidakadaan biaya. "Sayangnya biaya APBD yang tidak terserap bhesarnya Rp. 240 milyar, pekerjaan gedung 10 lantai tidak dapat dikerjakan dengan baik padahal masih banyak gedung sekolah dan sarana kesehatan yang rusak," jelas King Vidor. Di DPRD Kota Bekasi mereka diterima 3 orang wakuil rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang diwakili Enie Widiastuty, anggota DPRD dari partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) yang diwakili Irman Irmansyah dan Hj. Martha Mursila dari Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Bekasi. Ketiganya secara tegas menerima dan menampung aspirasi para pengunjuk rasa yang datang membawa 1 mopbil bak terbuka dengan sound system. Bahkan Irman Irmansyah secara tegas menyatakan mendukung langkah yang dilakukan pemuda-pemuda kota Bekasi yang datang menyampaikan aspirasi ke gedung DPRD Kota Bekasi. "Saya bangga, ternyata masih ada pemuda-pemuda yang peduli dan sensitif pada nasib masyarakat kota Bekasi," katanya saat diberi kesempatan menyampaikan orasi dan membacakan pernyataan yang ditandatangani ketiganya. Usai dari gedung DPRD Kota Bekasi, pada pukul 13.45 WIB massa aksi sudah memasuki kantor pusat pemerintahan kota Bekasi dengan misi sama, menyampaikan aspirasi agar gedung 10 lantai tidak dilanjutkan lagi. Sayang Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi yang mereka minta menemui aksi mereka tidak kunjung keluar karena kurang sehat, dan sempat menimbuklkan ketegangan tepat di depan pintu masuk utama sekretariat pemkot Bekasi. (Don). (Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT atas dukungan biaya komunikasi dari PDAM TIRTA BHAGASASI, PDAM TIRTA PATRIOT dan Dr. H. RAHMAT EFFENDI).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar