Minggu, 14 Agustus 2011
PEMKOT TANGSEL KEKURANGAN PETUGAS PEMERIKSA HEWAN
Pemkot Tangsel mengalami kekurangan petugas "check point" untuk memeriksa hewan yang masuk dari luar daerah disaat mendekati hari raya. Saat ini Tangsel hanya memiliki tiga petugas check point, yang bertugas untuk survey pasar dan pengambilan sample hewan. "Sebenarnya, Tangsel butuh dua petugas check point lagi untuk memeriksa hewan yang masuk dan melintas." Kepala Bidang Peternakan, Supartina Sri Nugraheni di Tangerang.
Beberapa kendaraan hewan tidak melintasi Cilenggang (lokasi check point) melainkan daerah lain. Dia juga menjelaskan, idealnya setiap jalan alternative memiliki petugas untuk memeriksa unggas atau hewan yang masuk dan melintasi sebuah daerah. "Banyak jalan alternative pelintasan yang dilalui oleh mobil pengangkut hewan sehingga harus ada petugas, petugas tersebut nantinya bekerja secara shift untuk memeriksa setiap mobil pengangkut hewan yang melintas," katanya.
Tak hanya itu, saat ini Tangsel hanya memiliki satu kontrol kesehatan ternak yang hanya ada di Cilenggang. Padahal semestinya memiliki lebih mengingat tidak semua lalu lintas unggas melewati Cilenggang. "Lalu lintas unggas umumnya dari Sukabumi, tasikmalaya, Bandung, hingga Ciamis. Tidak semuanya melewati Cilenggang," jelas Supartina.
Selain di cek kesehatan, unggas dari luar daerah yang melewati Tangsel seharusnya di check point atau disemprot vaksin serta diberikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan atau SKKH. "Selain itu idealnya diperiksakan secara sampling," katanya.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten, meminta pedagang ayam untuk mewaspadai peredaran unggas tidak sehat. "Belum lama ini, muncul kasus flu burung di Kabupaten Lebak. Maka, perlu dilakukan kewaspadaan dini bagi pedagang ayam di Kota Tangerang Selatan bila ada pasokan dari luar daerah," katanya.
Menurut Supartina, para pedagang ayam juga diharapkan dapat mengetahui mengenai unggas yang terjangkit penyakit. Dengan demikian, nantinya pedagang tidak hanya sekedar menerima pasokan unggas dari pemasok, tetapi juga dapat mengetahui kondisi yang ada. "Mereka harus dilatih memahami bagaimana cara agar unggas terbebas dari penyakit termasuk menerima unggas yang tidak sehat," katanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar