Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Jumat, 27 Agustus 2010

SDN DI BEKASI UTARA HANYA 30 SISWA

Sejumlah SD Negeri di Kota Bekasi kekurangan murid. Malah, ada yang satu sekolahan hanya 30 murid. “Makanya, kita mengajukan agar dimerger saja,” kata Titin Suptihatin, Kepala Unit Pelaksanan Teknis Dinas (UPTD) Kecamatan Bekasi Utara.

Menurutnya, SDN Margamulya 8 tahun ini tidak mendapat seorang pun murid baru. Sehingga jumlah muridnya semakin tahun semakin sedikit. Dari kelas satu sampai kelas 6 hanya ada 30 murid. “Tapi usulan itu belum ada tanggapan dari Diknas Kota Bekasi.” katanya.


Titin menyebutkan di Bekasi Utara ada sekitar 80 sekolah dasar, termasuk sekolah swasta. Pengajuan usulan merger ini sebagai solusi kelangsungan belar mengajar. “Kalau gabung ya ke sekolah di dekatnya, SDN Margamulya 2. Sekolah ini memiliki murid sekitar 300 murid.” tambahnya. dON.


Kelangkaan murid ini dimungkinkan karena keberhasilan program Keluarga Berencana (KB). Beberapa tahun lalu jumlah murid cukup besar karena usia anak didik masih banyak. Kondisi yang sama juga dirasakan di sejumlah wilayah, meski tidak separah di Bekasi Utara. “Hampir semua wilayah saya kira begitu. Mungkin karena program KB berhasil,” kata H. Ahmad Yani, Kepala UPTD Bekasi Barat.

Ahmad Yani menyebutkan salah satu upaya agar optimalisasi belajar mengajar hanyalah dengan melakukan penggabungan sekolah. Hanya saja, kewenangan penggabungan ini ada di walikota sehingga masih menunggu kebijakan pimpinan. “Merger sekolah akan memberi dampak lain, seperti status kepala sekolah dan gurunya,” katanya.

Informasi yang dikumpulkan, status kepala sekolah menjadi idaman karena perbedaan tunjangan dan kewenangan. Sehingga, kalau penggabungan dilakukan maka mereka akan protes. Pasalnya, tidak bisa kalau ada kepala sekolahnya, namun tidak ada sekolahnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar