Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Sabtu, 14 Agustus 2010

KETAHANAN PANGAN DIANGGARKAN Rp. 2 TRILYUN


Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan bahwa pemerintah mengalokasikan anggaran dana sebesar Rp. 2 triliun untuk ketahanan pangan Indonesia akibat krisis pangan dunia. "Dana kontingensi disediakan, semua langkah disiapkan untuk antisipasi," kata Hatta Rajasa di Kantor Menko Perekonomian Jakarta.

Hatta menyebutkan, dana kontingensi dalam APBN 2010 itu terdiri atas dana cadangan beras sebesar Rp. 1 triliun dan dana stabilisasi harga Rp. 1 triliun. Hatta menyebutkan, saat ini terjadi kecenderungan harga pangan dunia mengalami kenaikan karena penurunan produksi pangan dunia akibat perubahan iklim.

Ia mencontohkan, Rusia dilanda gelombang panas sehingga produksi gandum turun hingga 20 persen yang menyebabkan negara itu langsung menghentikan ekspor gandum. Langkah tersebut diikuti oleh negara lain sehingga komoditas lain ikut mengalami kenaikan harga. "Kita mewaspadai kemungkinan dampak kenaikan harga pangan dunia ke dalam negeri," jelasnya.

Menurut dia, Indonesia belajar dari pengalaman 2008 di mana saat itu terjadi krisis pangan dunia namun Indonesia justru mengalami surplus. Hatta menyebutkan, paling tidak empat langkah dilakukan pemerintah untuk mengatasi dampak krisis pangan dunia yaitu menjaga produktivitas pangan tetap tumbuh, membiasakan adaptasi dengan iklim yang berubah, dan tetap menjaga stabilitas harga pangan seperti melalui operasi pasar, pasar murah, dan percepatan penyaluran raskin.

Pemerintah juga memberikan perlindungan kepada petani dengan penyaluran pupuk, penyediaan lahan, dan subsidi benih. Hatta juga menyatakan bahwa pasokan beras saat ini dalam posisi cukup sehingga tidak perlu dikhawatirkan. "Suplai beras cukup, mencapai 4,7 juta ton," pungkas Hatta.

Sedangkan menurut anggota komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Sukur Nababan, dulu badan urusan logistik (bulog) dapat membuat stabil pasar karena memiliki simpanan pangan. Sekarang hal itu sudah tidak bisa lagi karena peningkatan cost operasional. Tidak ada lagi ketahanan pangan. "Tapi saya belum tahu secara rinci alokasi anggaran Rp. 2 trilyun untuk atasi krisis pangan." ujar politisi dan anggota parlemen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dari daerah pemilihan Kota Bekasi dan Kota Depok tersebut. Don.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar