Setelah pimpinan dinas pendidikan memberikan penjelasan atas pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tahun 2010. Banyak anggota masyarakat datang ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi mempertanyakan keterlibatan pimpinan DPRD Kota Bekasi yang dituding merusak sistem penerimaan siswa didik baru. Program yang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas dan layanan pendidikan di kota Bekasi itu secara sistematis coba dirusak dengan terbitnya banyak memmo dewan dan upaya intervensi oleh pimpinan DPRD.
Salah satu tokoh muda Bekasi yang datang ke DPRD adalah Abdul Khoir. Dosen Universitas Islam 45 Bekasi itu secara khusus mempertanyakan kredibilitas Ketua DPRD Kota Bekasi, Azhar Laena, yang menurutnya sudah merusak sistem pendidikan di Kota Bekasi, 11/8. Khoir meminta DPRD Kota Bekasi bertanggungjawab atas berbagai tindakan "ngawur" selama proses PPDB online 2010 berlangsung.
Kedatangannya ke DPRD Kota Bekasi dimaksudkan untuk "membuat" perhitungan dengan ketua DPRD. "Dengan perlakuan-perlakuan buruk pada PPDB online, sebagai pimpinan DPRD Kota Bekasi dia yang bertanggungjawab atas kerusakan sistem pendidikan yang terjadi." katanya.
Senin lalu puluhan orang anggota Forum Masyarakat Peduli Bekasi Cerdas (FMPBC) datang ke DPRD Kota Bekasi. Massa kesal dengan kebohongan yang dibuat ketua DPRD Kota Bekasi. Dalam aksi, massa mengacung-acungkan copy besar memmo anggota DPRD Kota Bekasi. Bahkan salah satu pemimpin aksi meminta partai Demokrat mengganti Azhar Laena dari posisi ketua DPRD Kota Bekasi karena keterangan bohongnya di TV one 5 Agustus lalu. Don.
kejaksaan dan kepolisian harus mengawasi oknum DPRD Bekasi yg mulai suka peras pejabat dan pengusaha. untuk kawan-kawan segera kirim surat ke DPP masing-masing partai agar yg nakal di PAW segera.
BalasHapusbukan nya foolow balik...
BalasHapusgw keluar agh
ah gituaza ngambek
BalasHapus