Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Sabtu, 18 Februari 2012

HJ. DIAL HASAN NOTHINK TO LOSE DALAM PENCALONAN

"SUARA PEREMPUAN PENENTU KEMENANGAN", HJ. DIAL HASAN KA. DEP. MINYAK DAN GAS BUMI DPP PARTAI GERINDRA.
Membaca peta perpolitikan kota Bekasi kadang membuat orang malas membaca buku-buku tentang teory politik atau arsip-arsip sejarah karena selalu menghadirkan kejutan. Partai Keadilan sejahtera (PKS) Kota Bekasi pernah merasakan pahitnya tertipu dalam "dialektika" perpolitikan kota Bekasi. Kursi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang sudah di tepian bibir dengan pengauasaan 11 kursi pada pemilu 2004, seperti hilang diterpa angin pilitik yang secepat the Flash. Begitu juga dengan kekalahan pasangan Akhmad Syaikhu-Almarhum Kamaludin Dzaini, kedigdayaan armada kampanye PKS dan kawan-kawan tersirep indah gemulai tubuh Mochtar Mohamad (M2) serta life style Rahmat Effendi. Sekarang M2 SUDAH LULUSAN sarjana ekonomi dan Rahmat Effendi pun sudah selesaikan program Master serta Doctor-nya dengan kecukupan kemampuan modal "politik"-nya. Dalam sekejap dunia perpolitikan kota Bekasi hanya mengenang dua seteru yang misterius; M2 dan the Doctor (Dr. Rahmat Effendi) dalam panggung politik Bekasi. Mau tidak mau, harus diakui kalau kabupaten Bekasi sebagai pemerintahan tertua yang menelurkan Kota Bekasi sebagai wilayah administrasi otonom pun Kota Bekasi lebih high politic. Wilayah yang jauh lebih kecil, tapi cost politiknya kadang tidak terduga dan disangka orang kebanyakan. Kembali ke Hegemoni M2 dan the Doctor, saat ini pun mereka resah karena peluangnya bakal terusik dari singgasana dengan hadirnya Srikandi Kedaton perupaan Dewi Srikandi atau Ken Dedes seperti cerita Singosari dan Ken Aroknya. Kebetulan sang Srikandi Kedaton memang berasal dari Bangkalan Madura tak rubahnya kita diingatkan sejarah sesaat sebelum Majapahit memberi warna dalam sejarah Nusantara. Dialah Hajjah Alwiyah Maulidiyah atau Dial Hasan biasa orang-orang terdekat serta karib-kerabat menyapanya sehari-hari. Seperti Makhluk UFO yang turun dipekarangan rumah pak Lurah, seluruh warga menaruh jari-jarinya seperti hormat karena silau melihat tamu yang datang ke Pak Lurah menggunakan pesawat khusus. Dengan ucapan seperti kader-kader mualim PKS yang menyapa jamaah, Dial Hasan menyapa kaum perempuan kota Bekasi untuk membangkitkan semangat berjuang membangun keluarga yang baik serta Kota Bekasi menjadi wilayah yang disegani di Indonesia. Suaranya terlebih dulu yang diperkenalkan melalui stasiun radio yang cakupan dan segmentasinya jelas di wilayah kota Bekasi. Dial Hasan terus melakukan road show ke berbagai media komunikasi untuk menggugah kaum perempuan seluruh kota Bekasi dengan "Suara Perempuan Menentukan Kemenangan". "Semua yang saya lakukan penuh kekuatan, dan saya nothing to lose saja karena apa yang saya lakukan hanya menjalankan kewajibah sebagai hamba Allah," kata Dial dalam sebuah kesempatan bersama penulis. Harapannya adalah sebuah gerakan baru dengan semangat baru kaum perempuan untuk menyadarkan laki-laki untuk tidak pernah menyerah dalam mewujudkan bangunan bernama "HARAPAN". Lulusan Universitas Indonesia (UI) tersebut mengilhami ketabahan istri-istri Rasulullah S.A.W. pada masanya yang penuh ujian. Saat ini pun situasi kaum perempuan sepertinya pada masa-masa yang tersulit dalam peradaban zaman yang penuh kamuflase di dalamnya. "Mau tidak mau ibu/ perempuan harus bekerja lebih keras agar anaknya dapat makan atau bersekolah," kata Dial bercerita situasi nyata dibeberapa lingkungan yang ia temui. Tanpa ada penampakan pun banyak orang yang penulis temui (tidak disangka-sangka), dengan haru mengatakan bahwa seorang jujur dan bijaksana telah hadir di Bekasi. Bukan sembarangan lagi karena yang penulis temui adalah pedagang kecil serta penjual jasa motor/ ojek, seorang yang menensi darah orang, serta sopir-sopir angkot setiap saya tunjukkan stiker Hj. Dial Hasan. Kemapanan M2 dan the Doctor kiranya sebentar lagi akan terusik dengan hadirnya perempuan-perempuan tangguh yang hadir kemuka dengan mengatakan bahwa mereka juga sanggup memikul beban agar kota Bekasi lebih sejahtera. Kesahajaan Dial Hasan akan menarik gerbong perempuan di birokrasi serta seluruh lapisan masyarakat untuk bergerak lebih cepat dan mengurangi keculasan kaum pria dalam blantika komunikasi massa yang lebih besar. (Don). (Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT atas dukungan biaya komunikasi dari PDAM TIRTA BHAGASASI, PDAM TIRTA PATRIOT dan Dr. H. RAHMAT EFFENDI).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar