Senin, 07 November 2011
BALITA DI KOTA DEPOK TERSERANG VIRUS CAMPAK
Sebanyak 300 balita berusia sembilan sampai 59 bulan terserang virus campak pada satu bulan terakhir. Adanya perubahan iklim yang tak menentu menjadi salah satu penyebab dari banyaknya penderita virus campak tersebut.
Data tersebut didapatkan dari survei yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok. Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Depok, Ani Rubiani mengatakan, jumlah kasus campak terus bertambah. Dibandingkan tahun sebelumnya. "Kemungkinan balita yang terserang virus campak diakibatkan dari perubahan cuaca, hingga membuat daya tahan tubuh balita terus menurun," ujarnya.
Ani mengungkapkan, penderita yang terserang virus campak biasanya memiliki gejala seperti mata mulai merah, dan muntah-muntah. Apabila sudah memburuk, tambah dia, paru-paru si balita bisa terserang dengan cepat. Hal itu karena virus tersebut mudah sekali menyebar selama penyakit tersebut belum tertangani.
Jika sudah terkena paru-paru, kata, penyakit campak bisa berujung kepada kematian si balita. "Jika parah memang bisa berbahay bahkan berujung pada kematian," tutur dia.
Oleh karena itu dia berharap warga bisa memanfaatkan program imunisasi campak yang diselenggarakan di 900 Posayndu secara serempak sejak tanggal 18 Oktober 2011. Ditargetkan program imunisasi ini mencangkup 95 persen dari jumlah sasaran balita. Selain di Posyandu, petugas juga melakukan sweeping ke rumah balita yang belum diimunisasi. "Dengan demikian diharapkan semua balita bisa diimunisasi," kata dia.
Sementara itu Asisten Ekonomi Pembangunan Sosial Pemerintahan Kota Depok Utuh Karang Topanesam mengatakan Kota Depok masih termasuk wilayah yang rawan akan penyakit campak. ”Meskipun jarang ditemukan tapi termasuk rawan,” ujar dia.
Dia berharap seluruh balita yang menjadi target sasaran Kota Depok dapat diimunisasi polio dan campak seluruhnya. ”Nanti akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilannya,” tandasnya. (*).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar