Jumat, 27 Mei 2011
KEBUTUHAN PANGAN SAAT RESESI TENGAH TAHUN
Harga beras saat ini ada pada tingkatan tertinggi karena perkiraan meleset pemerintah. Harga semakin melonjak karena ketersediaan pasokan pangan dan melesetnya produksi beras dari target pemerintah. Harga beras termurah dikisaran Rp. 6.832 dan beras umum kisaran Rp. 8.711 pada medio April 2011. Beberapa daerah lumbung padi mengalami kegagalan panen akibat hama.
Produksi padi tahun 2011 (Angka Ramalan I) diperkirakan sebesar 67,31 juta ton GKG, meningkat sebanyak 895,86 ribu ton (1,35 persen) dibandingkan tahun 2010. Kenaikan produksi diperkirakan terjadi karena peningkatan luas panen seluas 14,51 ribu hektar (0,11 persen) dan produktivitas sebesar 0,62 kuintal/hektar (1,24 persen). Data tersebut merupakan perkiraan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Dalam sebuah kesempatan Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisna Murthi mengatakan produksi beras pada musim tanam pertama 2011 dindikasikan terjadi penurunan karena serapan pupuk yang rendah. Produksi padi pada musim tanam pertama (Oktober 2010-Maret 2011) berdasar angka BPS rata-rata sebesar 5,2-5,3 ton gabah kering giling per hektare atau lebih rendah dari sasaran pemerintah sebesar 55 kwintal atau 5,5 ton per hektare.
Sedangkan luas lahan yang digunakan pada musim tanam pertama, menurutnya, hanya 97% dari luas lahan yang ada yakni 9,3 juta hektare. Sehingga menurut hitungan secara kasar gabah kering giling pada musim tanam pertama sekitar 48,36 juta ton atau lebih rendah dibanding target realisasi 50,343 juta ton GKG sampai dengan Juli 2011 atau setara dengan beras sekitar 28,19 juta ton beras.
Tanpa disadari pemerintahan Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono saat ini masih dipermainkan oleh kebutuhan penyediaan pangan 237.556.363 orang penduduk Indonesia. Namun kita lihat hampir diseluruh media massa baik cetak maupun elektronik. Kegelisahan pemerintahan berbumbu gelak tawa yang sedikit diwarnai kekerasan selalu menghiasi wajah Indonesia. Dari persoalan ekonomi, pembangunan sampai dengan dunia olah raga.
Apakah resesi tengah tahun atau kekecewaan publik sepak bola (atas kegaalan Piala AFF 2010) pada sejumlah kasus yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai berdampak pada dunia olah raga? Atau hanya sekedar kegagalan sistem sementara dalam pembagian jatah makanan dari Nangroe Aceh Darussalam (NAD) sampai Papua. Semua diharapkan dapat menuntun pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk tetap dapat produktif. Hasil kerja lebih tetap lebih besar dari pada pengeluaran berbagai kegiatan regional dan internasional. Dony.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar