Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Minggu, 04 Juli 2010

SUNATAN MASSAL, HJ. RATU BANGUN SOLIDARITAS KAUM DHUAFA

Ditengah kesibukannya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, ternyata Hj. Ratu Tatu Sukarsih masih menyempatkan banyak waktunya untuk kegiatan religi dan juga sosial disekitar lingkungan rumahnya di Kampung Utan, Jaka Setia, Jati Asih. Kemarin ditemani staf-stafnya di DPRD Kota Bekasi, Ratu, melaksanakan niatnya untuk membantu sesama dengan kegiatan khitanan massal, 4/7. Acara ini dilaksanakan sebagai wujud membangun kebersamaan dilingkungan Jaka Setia yang masih banyak anak-anak belum dikhitan.

Sebanyak 30 anak dikhitan di rumah orang tua Ratu yang posisinya persis di depan rumah anggota fraksi partai Demokrat ini. Dirinya menyatakan pada wartawan yang hadir bahwa kegiatan khitanan ini murni dari niatnya membangun persaudaraan dan sama sekali tidak ada muatan politis walau dirinya adalah fungsionaris partai Demokrat. Majlis ta'limnya yang amasih rutin berkegiatan, Majlis Ta'lim Fadhilah, bekerja sama dengan Masjid Asy Syakirin mengadakan verifikasi anak-anak usia khitan untuk selanjutnya ditawarkan khitan bersama. Semula ada 50 anak yang akan dikhitan massal, karena satu dan lain hal terealisasi 30 anak dikhitan.

Tenaga medis sendiri melibatkan dokter dari klinik Hasana Medika yang dapat menyelesaikan tugasnya memotong ujung "burung" anak-anak agar kesehatan reproduksinya terjamin dengan khitan tepat pukul 09.00 WIB, 4/7. Kegiatan ini sendiri menurut Ratu dimulai pukul 05.30 WIB dengan anak-anak yang akan dikhitan bersiap di rumah orang tua anggota DPRD Kota Bekasi itu. Banyak warga Rt. 03 Rw. 02, Jaka Setia datang menyaksikan prosesi medis khitanan massal. Seusai kegiatan khitan, pengajian pun mengiringi sukses kegiatan khitanan massal anak-anak kaum dhuafa kampung Utan.

Ratu dalam kesempatan iyu juga menyampaikan niatnya yang lain. Niat itu berkaitan dengan banyaknya pasangan di wilayah Jati Asih yang secara hukum negara belum resmi karena kemampuan biaya masih dianggap sulit pasangan nikah keluarga tak mampu. Oleh sebab itu, Ratu merencanakan, tahun 2011 niat itu akan mulai ia realisasikan. Baginya kegiatan sosial harus ditumbuhkan oleh setiap insan di Kota Bekasi yang memiliki kemampuan untuk membantu masyarakat. Minimal, menurutnya, adalah dengan membukakan akses sebesar-besarnya pada keluarga kurang mampu agar dapat terpenuhi haknya. Dengan demikian keterpaduan sosial bukanlah "barang" yang mahal dilingkungan yang beranjak menuju megapolitan ini.

Kepedulian sosial seharusnya terus ditumbuhkan dalam masayarakat yang heterogen dan masih kuat religiusitasnya. Karena dengan kegiatan-kegiatan serupa, lambat laun benih-benih kesenjangan sosial dan sekularisasi dimasyarakatb dapat diredam. "Masyarakat kita kuat Karena kita masih mau menghidupkan kegiatan di majelis ta'lim dan berbagi lewat banyak kegiatan, salah satunya khitanan." imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar