Rabu, 06 Januari 2010
Puting Beliung Hancurkan 400 Rumah di Bekasi
Sedikitnya 400 rumah warga di Kelurahan Cikiwul dan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar), hancur akibat diterjang angin puting beliung, Selasa.
Elia (27), warga RT01 RW02, Kelurahan Ciketing Udik, Bantargebang kepada ANTARA, mengatakan peristiwa
tersebut bermula saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang sekitar pukul 16.00 WIB.
"Saat itu saya sedang tidur di rumah, tiba-tiba muncul angin kencang sebanyak dua kali. Angin pertama, sempat membuat asbes atap rumah saya terbang, lalu selang beberapa menit muncul angin kedua yang mengakibatkan pohon-pohon tumbang dan menimpa rumah saya," katanya.
Kejadian itu, kata dia, sempat membuat warga sekitar panik dan berhamburan keluar rumah untuk meyelamatkan diri agar tidak tertimpa puing bangunan dan pohon ke sejumlah lokasi yang aman.
"Saat itu hujan masih cukup deras, sehingga rumah saya digenangi air setinggi 60 centimeter karena tidak ada asbesnya. Barang saya seperti TV, handphone, dan tempat tidur, terendam air," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh M. Ridwan (41) penghuni kontrakan di Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang. "Sebanyak 12 kontrakan di tempat saya semuanya hancur. Khususnya asbes rumah yang terbang terbawa angin," katanya.
Tidak hanya itu, kata dia, bahkan sebagian dinding ada yang retak tertimpa pohon yang tumbang akibat tiupan angin. Sejumlah penghuni kontrakan tidak sempat mengamankan sejumlah barang berharga milik mereka dari hujan.
"Bila ditaksir kerugian saya bisa mencapai lebih dari Rp5 juta. Sebab motor saya yang masih kredit tertiban asbes hingga pecah dibagian `body` depan," katanya.
Ridwan mengaku bingung untuk mencari tempat pengungsian sementara hingga proses perbaikan kontrakannya rampung dilakukan. "Saya bingung mau tinggal dimana, sebab saya di sini hanya sendirian saja," kata Ridwan karyawan swasta di Cikarang.
Secara terpisah, Kapolsek Bantargebang, AKP Burhanudin, mengatakan berdasarkan hasil pengamatan pihak di lokasi, total bangunan rumah yang rusak di Kelurahan Ciketingudik mencapai 302 rumah, sementara di Kelurahan Cikiwul sebanyak 62 rumah.
"Namun jumlah itu hanya perhitungan sementara kami hingga pukul 23.00 WIB. Besok kami akan lanjutkan lagi penyisiran bangunan yang rusak di lapangan," katanya.
Dikatakan Burhanudin, Kepolisian Resor Metropolitan (Polrestro)Bekasi telah menerjunkan 30 anggotanya untuk tahap awal penanganan bencana. "Masing-masing RW kami tempatkan 5 anggota untuk berpatroli mengantisipasi gangguan Kamtibmas, sebab listrik secara otomatis dipadamkan oleh PLN sehingga rawan terjadi gangguan," katanya.
Penanganan pertama musibah tersebut, kata dia, adalah dengan mengangkat kayu dan puing bangunan yang berserakan di jalan agar tidak mengganggu pengguna jalan. Selanjutnya menentukan lokasi pengungsian sementara.
"Kami menetapkan lokasi pengungsian sementara di Kantor Kelurahan Ciketingudik sebagai Posko Koordinasi. Sehingga masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal sementara mau pun persediaan makanan dapat datang ke lokasi itu," katanya.
Camat Bantargebang, Yayan Yuliana, mengatakan pihaknya belum mengidentifikasi adanya korban dalam musibah itu. "Kemungkinan terjadinya korban kecil, sebab jika menurut perkiraan saya skala kerusakannya masih relatif sedang dan ringan," katanya.
Kerusakan rumah warga, kata dia, diakibatkan mayoritas bangunan di kawasan itu menggunakan bahan kayu sebagai penyangga bangunan sehingga mudah roboh. "Saya belum dapat menaksir berapa jumlah kerigian yang diderita warga akibat musibah ini," katanya.(Don).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar