Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Sabtu, 04 Februari 2012

PEMKOT DEPOK TAMBAH 23 RIBU SALURAN PIPA GAS

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berencana menambah 23.000 saluran pipa gas alam untuk rumah tangga di beberapa kecamatan yang tak jauh dari Kecamatan Beji. Hal itu karena dari 27.000 sambungan yang disediakan pemerintah untuk masyarakat Depok, baru 4.000 kilo meter yang digunakan. “Sisanya akan kita berikan kepada pelanggan baru,” kata Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail, Jumat (3/2). Saat ini saluran gas rumah tangga baru dilaksanakan di dua kelurahan yaitu Kelurahan Beji dan Kelurahan Beji Timur. Rencananya, kata Nur Mahmudi, sisa saluran gas rumah tangga yang mencapai angka 23 ribu sambungan akan terus dikembangkan ke wilayah lain. “Saat ini permintaan pemasangan saluran gas rumah tangga juga meningkat,” kata dia. Tidak menutup kemungkinan, kata Nur Mahmudi, saluran gas tersebut diarahkan ke Kecamatan Pancoran Mas. “Yang pasti pipa gas tidak dapat melintasi rel kereta api,” ucapnya. Nur Mahmudi mengatakan banyaknya masyarakat yang meminta dipasangkan pipa gas untuk rumah tangga disebabkan karena lebih irit, tidak beresiko dan tidak mencemarkan udara. Mantan Menteri Kehutanan era Presiden Abdurahman Wahid itu menuturkan, jika jatah saluran pipa gas untuk rumah tangga yang diberikan pemerintah pusat telah habis maka Pemkot Depok akan membangun saluran sendiri. Hal itu dilakukan untuk memenuhi keinginan masyarakat. “Hanya saja, masyarakat harus mau menanggung biaya pembelian alat. Mumpung sekarang ini gas sedang di subsidi,” ujar Nur Mahmudi. Sementara itu warga RT. 005 RW. 04, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, Suwandi berharap saluran gas rumah tangga tidak terpusat di Kecamatan Beji. Dia meyakini pemasangan gas untuk rumah tangga juga diinginkan masyarakat Depok di luar Beji. “Saya kepingin menggunakan gas rumah tangga. Ga perlu harus cape-cape nenteng tabung gas ke warung,” katanya. Sebelumnya, Penanggungjawab Jaringan PT Jabar Energi Badan Pengelola Jaringan Gas Depok, Agung Apriyanto mengatakan, pihaknya hanya mengenakan biaya abodemen kepada pelanggan untuk perawatan Metering Regulating Station (MRS) dan perawatan jaringan. Besaran abodemen diklasifikasi berdasarkan kelas pengguna. Namun, untuk biaya penggunaan per meter kubik tetap sama, yaitu Rp 2.800/m3. Agung mengakui, program gas rumah tangga masih mengalami beberapa kendala seperti terjadi kebocoran pada dua bulan pertama. Kebocoran tersebut terutama di sambungan pipa menuju rumah warga. “Kami akan berusaha perbaiki walaupun itu bukan tanggungjawab kami. Kami menerima laporan 24 jam,” paparnya. (Pra). (Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT atas dukungan biaya komunikasi dari PDAM TIRTA BHAGASASI, PDAM TIRTA PATRIOT dan Dr. H. RAHMAT EFFENDI).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar