Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Selasa, 27 Desember 2011

DINAS BIMARTA KOTA BEKASI DAN TANGSEL TUNTASKAN PROYEK JALAN

Perbaikan dan perawatan jalan menjadi perhatian utama Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dan Tangerang Selatan (Tangsel). Pemkot Bekasi berusaha menuntaskan program perbaikan jalan lingkungan yang diklaim sudah mencapai 90 persen. Sedangkan, Pemkot Tangsel harus berkutat dengan jalanan berlubang. Pemkot Bekasi sendiri mengklaim berhasil memperbaiki jalan lingkungan (jaling). "Perbaikan dan perawatan jalan di wilayah setempat sudah mencapai 90 persen," kata Sekretaris Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi, Tri Adhianto, ketika dihubungi. Pencapaian tersebut dihitung berdasarkan target pembangunan 2011 melalui alokasi total anggaran sebesar Rp 146 miliar. Mayoritas perbaikan jaling tersebut, kata dia, terdapat di wilayah perbatasan, di antaranya, Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustikajaya, dan sejumlah jalan penghubung di wilayah utara Kota Bekasi. "Perbaikan jalan lingkungan itu sudah berlangsung sejak Juli 2011," ujar Tri. Menurut dia, perbaikan dan perawatan fisik jaling tersebut menggunakan bahan baku campuran beton. Pihaknya melakukan hal tersebut dengan alokasi anggaran perbaikan jalan 2011. Alokasi dana tersebut juga dibagi sekitar 30 persen untuk kebutuhan perbaikan jalan berkategori kota. Sehingga, perbaikan jalan lingkungan tidak mencapai 100 persen. Untuk mencapai 100 persen, lanjut Tri, perbaikan jaling membutuhkan waktu sekitar tujuh tahun. Anggaran untuk perbaikan total pun diprediksikan membutuhkan dana mencapai Rp. 1 triliun. Sedangkan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengaku, pada 2012 nanti Tangsel memang belum dapat bebas dari jalan berlubang. "Kita lihat kekuatan anggaran kita yang minim, semua akan dilakukan secara bertahap," ujarnya belum lama ini. Infrastuktur jalan yang minim, ujarnya, menjadi salah satu penyebab kemacetan di Tangsel selama ini. "Tentu saja diperlukan pengkajian mendalam untuk manajemen lalu lintas karena belum tentu satu titik kemacetan di suatu tempat sama dengan penyebab kemacetan di tempat lain," ujarnya. Menurut Airin, pelebaran jalan yang akan dilakukan secara beberapa tahap tersebut terdapat di beberapa titik. Titik-titik tersebut akan dilakukan di lima ruas jalan, yakni Jalan Raya Siliwangi, perempatan Sasak, perempatan Maruga, perempatan Viktor, dan Maruga Ciater. "Tahun depan juga direncanakan fly over Gaplek dapat dibangun," ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangsel, Dendi Priyandana. Sampai saat ini, pelebaran kelima ruas jalan tersebut baru sampai pembebasan lahan. "Sudah menghabiskan dana sebesar Rp 59 miliar untuk pembebasan lahan tersebut," ujar Dendy. Menurutnya, pelebaran jalan memang mutlak dilakukan karena melihat perkembangan Tangsel yang pesat. "Perkembangan Tangsel sangat pesat, tetapi pembangunan infrastruktur membutuhkan proses," ujarnya. Belum lagi, tambahnya, peningkatan volume kendaraan bermotor roda dua dan empat di sejumlah titik jalan di Kota Tangsel menambah kesemrawutan Kota Tangsel. (EHA).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar