Sabtu, 07 November 2009
Proyek Terminal Megah Kota Bekasi Gagal
Bekasi - Pembangunan terminal termegah di Asia seluas 15 hektar yang direncanakan Pemerintah kota Bekasi gagal diwujudkan. Pasalnya, investor yang bersedia menanamkan modal untuk proyek terminal senilai Rp. 1 trilyun, mundur.
Padahal, pembangunan terminal yang memadai di wilayah kota Bekasi kini mendesak. Sebab, kondisi terminal yang sekarang ada di Jl. Ir Djuanda Bekasi sudah tidak layak. Terminal seluas 1,3 hektar tersebut tidak memadai lagi dan mendesak sesuai perkembangan pembangunan di Kota Bekasi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kota Bekasi Dadang Hidayat mengakui bahwa rencana pembangunan terminal termegah di Asia gagal, karena investor yang semula bersedia membangun dengan dana lebih dari Rp. 1 trilyun, mundur. Investor tidak kunjung membebaskan lahan terminal di daerah Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.
"Lokasi yang ditentukan saat itu di Bojong Menteng, namun batal. Apalagi investor belum membebaskan lahan. Kalau rencana itu tetap dilaksanakan, maka anggarannya pasti bertambah besar karena harga tanah juga terus naik.Sampai saat ini belum bisa dipastikan dimana akan dibangun terminal pengganti terminal induk", katanya.
Dijelaskan, rencana pembangunan terminal termegah berdasarkan keputusan DPRD kota Bekasi tahun 2004. Saat itu, ada beberapa investor yang bersedia membangun terminal dengan fasilitas lengkap tersebut. Setelah dikaji, ternyata PT. Hastel yang dianggap mampu mengerjakan proyek itu dengan hak guna pakai (HGP) selama 30 tahun. Setelah 30 tahun pengelolaan terminal akan diserahkan kepada pemkot Bekasi.
Namun, sebelum proyek dikerjakan dan bahkan pembebasan lahanpun belum dilakukan, investor itu mundur. Alhasil, pembangunan terminal termegah itu pun gagal. (Dony SMUTs)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar