Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Sabtu, 07 November 2009

Bekasi Gandeng Perusahaan Singapura Garap Gas

Bekasi - Pemkot Bekasi, melalui BUMD yang baru dibentuk, menggandeng perusahaan gas asal Singapura, Foster Oil and Energy Pte. Ltd, untuk menggarap eksploitasi gas di daerah Jati Raden, Kecamatan Jaka Sampurna.

Ketua dewan pengawas BUMD Gas Kota Bekasi, Dudy Setyabudhi, Minggu mengatakan, investor yang digandeng sangat berpengalaman dibidang eksplorasi dan eksploitasi gas sehingga dari cadangan yang fisibel itu bisa diperoleh pemasukan besar bagi daerah.

"Pertamina bilang prospek gas yang ada di Jati Raden besar, tapi berapa MMCF potensinya saya kurang hapal dan potensi ini sudah diketahui sejak lama namun belum digarap," ujarnya.

Dudy yang juga kepala badan pengendalian lingkungan hidup Kota Bekasi itu menegaskan, dari hasil studi kelayakan dengan investor nantinya akan diketahui peran yang akan diambil oleh BUMD apakah ikut serta menanam modal agar bagi hasil lebih besar atau hanya mendapat 10 persen saja tanpa ikut terlibat didalamnya.

Dudy menyatakan resiko dalam bisnis migas cukup tinggi tapi melalui perencanaan matang setelah dikonsultasikan dengan dewan nantinya baru bisa diputuskan peran dari pemerintah daerah.

"Kalau tidak terlibat dalam pengelolaanya (sleeping partner), bagian yang kita peroleh kecil dan bila ikut menanam modal investasi yang dibutuhkan besar. Diantara dua alternatif itu kita belum tentukan sikap," ujarnya.

Untuk menunjang kegiatan BUMD Migas, direksi menurut Dudy mengusulkan modal awal sebesar Rp5 Milyar yang akan dikelola manajemen. Pengesahan modal awal itu perlu mendapat pengesahan dari DPRD melalui peraturan daerah.

Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi, Sutriono, menegaskan, anggota dewan sangat mendukung kerjasama yang dilakukan dalam menggarap potensi gas yang dimiliki Kota Bekasi.

Ia mengingatkan agar potensi yang ada itu harus bisa memberikan hasil optimal dengan memposisikan peran dari BUMD pada tempat yang tepat.

Anggota dewan dari PKS itu menegaskan, kebutuhan gas di Indonesia sangat tinggi sehingga pasarnya besar dan eksploitasi gas selama tidak menimbulkan resiko apapun perlu diduung.

Ia minta agar direksi mempelajari secara detil potensi gas dengan melibatkan ahlinya serta mengkaji kebutuhan investasi, serta kemungkinan mendapatkan pemasukan bagi PAD baik bila tidak menyertakan modal atau dengan menyertakan modal. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar