Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Senin, 02 November 2009

Badan Lingkungan Hidup Bekasi Tegur Dua Perusahaan


BEKASI, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi menegur dua perusahaan pengolah kelapa sawit karena diduga membuang limbah yang melebihi ambang batas yang diperbolehkan.

Menurut Kepala BPLH Kota Bekasi Dudy Setyabudhi di Bekasi, Minggu (1/11), BPLH telah memberi peringatan keras kepada manajemen kedua perusahaan, yaitu PT B dan PT D, yang beroperasi di Bekasi Utara.

“Seharusnya dalam dokumen Amdal, limbah yang dibuang ke media lingkungan tidak boleh melebihi ambang batas.

Kedua perusahaan itu IPAL-nya tidak berfungsi optimal, sehingga terjadi pencemaran di Kali Bekasi Utara,” kata Dudy.

Keduanya minta waktu untuk memperbaiki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dimilikinya. Satu perusahaan hampir selesai perbaikan IPAL-nya, dan satu lagi baru akan selesai akhir Desember.

Ia mengatakan pihaknya akan menggunakan Undang-Undang tentang Lingkungan Hidup yang baru disahkan sebagai pengganti UU Nomor 32 Ttahun 2009, sehingga sanksi berat seperti penutupan operasi pabrik bisa dilakukan apabila membandel.

Dudy mengatakan ada sungai di Kota Bekasi yang tercemar hingga mengakibatkan ribuan ikan mati akibat kekurangan oksigen.

Pihaknya menemukan adanya kandungan total suspension solid (TSS), biology oxygen demand (BOD), dan dissolved oxygen (DO) yang melebihi ambang batas, sehingga ikan kekurangan oksigen.

Sementara itu, BPLH membutuhkan dana 2,5 miliar rupiah untuk mendirikan laboratorium sehingga kegiatan pemeriksaan limbah dan bahan dapat dilakukan.

“Kalau kita punya laboratorium sendiri, selain bisa untuk keperluan intern juga memenuhi permintaan pemeriksaan dari pihak lain dan menjadi sumber penghasilan bagi daerah,” ujarnya.

Ia mengatakan alat-alat laboratorium harganya cukup mahal. Misalnya harga satu alat saja ada yang sampai 700 juta rupiah.

Dana 2,5 miliar rupiah tersebut hanya untuk keperluan pembelian peralatan sementara untuk pembangunan fisik kantor laboratorium diperlukan pengadaan dana tersendiri.


BEKASI PERLU BERHIAS

Sementara itu Muhamad Dony dari Lembaga Pengkajian dan Pendidikan Kebijakan Publik (LP2KP) melihat Kota Bekasi perlu melakukan pembenahan. Target untuk mandapatkan piala adipura pada tahun 2010 perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas kebersihan dan kerapian penataan daerah kota.

"disana-sini masih banyak sampah berserakan dan billboard kosong serta taman tak terawat perlu diperhatikan", ungkapnya menilai keinginan kota Bekasi meraih Piala Adipura. Salah satu contoh, Dony mengingatkan, taman dekat bantaran kali depan Cyber Park. Disana tamannya tidak terawat. Ada billboard kosong yang sangat tidak nyaman untuk dilihat.

Beberapa daerah slum area diantaranya di Pekayon, kampung dua ratus dan sepanjang bantaran kali malang membutuhkan perhatian instansi terkait. Sehingga target untuk mendapatkan Adipura bukan hisapan jempol lagi.

Penataan arel GOR dan stadion Bekasi juga membutuhkan perhatian khususnya dalam hal kebersihan dan keindahan. Banyak Pagar bolong dan sampah berserakan sangat jauh dari kata nyaman untuk dilihat. Prestasi sebagai salah satu daerah metropolitan bersih dengan diraihnya piagam adipura, seharusnya memotivasi seluruh instansi untuk bahu-membahu meningkatkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar