Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Retni Yonti, mengkonfirmasi, data itu merupakan informasi terakhir yang didapat pihaknya melalui sejumlah rumah sakit di kota itu.
”Mayoritas penularan penyakit tersebut didapat pasien dari orangtuanya saat masih berada dalam kandungan. Sebagian lagi terdeteksi pada usia tiga tahun,” katanya.
Gejala penyakit HIV pada anak balita, ungkap Retni, dapat terlihat dari seringnya buar air besar dan tidak kunjung sembuh. ”Gejala awalnya adalah muntah dan buang air besar yang tidak sembuh-sembuh,” kata Renti.
Ia meminta perhatian kaum ibu untuk waspada jika ada anak balita yang memiliki gejala serupa. ”Kaum ibu perlu mewaspadai gejala tersebut meski tidak mutlak merupakan penyakit HIV, untuk antisipasi dini,” ujar Retni.
Retni mengemukakan, suami istri yang rentan terinfeksi HIV disarankan secara rutin memeriksakan diri ke rumah sakit guna pencegahan. Sementara bagi ibu hamil yang mengidap HIV, disarankan agar proses persalinan melalui operasi sesar agar bayi tidak tertular.
”Ini dilakukan untuk mengontrol penyebaran virus tersebut karena penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Namun, virusnya bisa dihambat perkembanganya ke stadium lebih tinggi dengan cara memberi obat,” ujarnya.
Terkait penyakit AIDS, menurut Retni, di Kota Bekasi terdapat sedikitnya 579 pasien dalam proses perawatan. Penderita umumnya tidak tahu mengidap virus itu dan bingung untuk berobat.
Retni mengakui, program penanganan HIV/AIDS belum sepenuhnya berjalan baik kaena terbatasnya klinik layanan HIV/AIDS di Kota Bekasi.
Secara terpisah, Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mitra Sehati Novan Andri Purwansjah, mencatat adanya kecenderungan peningkatan pasien HIV/AIDS di Kota Bekasi sebanyak 10 persen per tahun. ”Jumlah tersebut hingga kini telah menempatkan Kota Bekasi berada pada peringkat ke dua se-Jawa Barat sebagai wilayah penderita HIV/ADIS tertinggi,”
Kasus penularan tertinggi diakibatkan oleh pengguna jarum suntik di kalangan anak muda. ”Sebanyak 80 persen disebabkan penggunaan jarum suntik, lainnya pengaruh seks bebas,” ujar Novan. (Oblong).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar