Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Senin, 14 Desember 2009

PERSIPASI MENANG ATAS SEMEN PADANG 1-0

Big Macht antara PERSIPASI (Persatuan Sepak Bola Indonesia Kota Bekasi) peringkat 2 Divisi Utama Wilayah 1, melawan Semen Padang berlangsung secara ketat. Persipasi tampil impresif dihadapan pendukungnya. Motor serangan Persipasi, Steven Mennoh beberapa kali
melakukan shotting langsung ke gawang Semen Padang yang di jaga Ahmad Kurniawan. Ahmad Kurniawan yang pernah membela Persita, Persik dan Arema masih mampu menangkap dan memblok bola.

Begitu juga Semen Padang pada babak pertama melakukan serangan gencar dengan menempatkan Marcio Sousa dan Edward Wilson Yunior sebagai tombak penyerang. Pada menit 25 Marcio Sousa melakukan pergerakan disisi kanan Persipasi dengan mengecoh Erick F. Senaen lalu melakukan shotting keras ke gawang Persipasi yang dikawal Dedi Suparman. Dedi berhasil menepis bola dan hanya menghasilkan tendangan penjuru.

Ketegangan pertandingan sangat terasa dibabak kedua. Kerasnya pertandingan selain ditunjukkan dilapangan pada menit ke 57 berpindah ke tribune penonton ketika terjadi hands ball dan Persipasi dihadiahi Penalti. Di Tribun Barat pendukung yang tak terkendali sempat melemparkan botol aqua ke arah pemain Semen Padang yang tidak puas keputusan wasit dan mengejarnya sampai ke pinggir lapangan.

Setelah sepuluh menit aksiden protes pemain Semen Padang berlangsung, keputusan wasit tetap dilaksanakan tendangan penalti. Pelatih Warta Kusuma menunjuk Steven Mennoh untuk melakukan eksekusi. Dengan impresif Mennoh berhasil menjalankan tugasnya. Persipasi unggul 1-0. Persipasi naik peringkat diklasemen menjadi peringkat 1 dengan nilai 12, sedangkan
Semen Padang turun Peringkat 2.

Pertandingan yang panas memaksa wasit mengeluarkan 2 kartu kuning yang diberikan kepada pemain kedua tim. Agus Supriyanto (Persipasi) dan Nico Susanto (Semen Padang) diganjar kartu kuning setelah melakukan pelanggaran. Selain itu, Arcan Iurie Pelatih Semen Padang dan
Asdian selaku manajer menyampaikan kekecewaannya secara lisan. Hal itu terkait kepemimpinan wasit, terutama keputusan memberikan hadiah pinalti. Protes tertulis dalam bentuk laporan batal dilakukan kubu Semen Padang.

Arcan juga mempertanyakan keberadaan pengawas pertandingan yang tidak ada ditempat. Sehingga berbagai protes penalti dan perpanjangan waktu tidak bisa dilakukan karena kekurangsigapan pengawas pertandingan. Arcan juga bingung pada siapa dia akan membuat laporan protes diakhir pertandingan karena pengawas tidak ada ditempat. Ditambah insiden
pemukulan yang diterima pemain Semen Padang pasca pertandingan, karena saat akan didiskusikan dengan pengawas situasi malah memanas.


REHAB STADION PATRIOT

Salah satu faktor yang mendukung suksesnya pertandingan juga ditentukan oleh keberadaan stadion. Stadion Patriot dilihat dari fisik diakui manajer Persipasi Tjandra Utama Effendi masih kokoh berdiri. Hanya diakui kapasitas 5.000 penonton dirasa perlu untuk adanya rehabilitasi stadion. "Stadion Patriot mungkin perlu dipercantik tribun, setel ban, lampu dan
rumputnya agar lebih representatif", ujarnya.

Terlihat di tribun barat banyak plafon yang sudah jebol dan lampunya mati. Bahkan pada pertandingan Persipasi vs Semen Padang terlihat tribun "goyah" tidak mampu menahan berjubelnya penonton. Pagar Pembatas perlu ditingkatkan kualitasnya. Sehingga Bekasi lebih siap menatap SLI. (Don).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar