Senin, 23 Januari 2012
IBADAH DI KELENTENG BOEN HAY BIO
Ratusan warga keturunan Tionghoa dan umat Buddha memadati Kelenteng Boen Hay Bio di Cilenggang, Serpong, Kota Tangerang Selatan pada Senin (23/1/2012). Sebelumnya banyak umat yang sudah melakukan ritual keagamaan pada Minggu (22/1/2012) hingga tengah malam pergantian tahun. Setelah sembahyang, maka hari ini disebut sebagai hari perayaannya.
Warga yang merayakan Tahun Baru China itu membakar dupa dan memohon keberkahan di tahun naga air. Sembahyang dilanjutkan ke altar utama Yang Kwan Kong di dalam kelenteng.
Kue keranjang dan buah-buahan telah tersaji di semua altar. Para jemaat membakar dupa dan berdoa ke sebelas altar dewa yang ada di Boen Hay Bio. Setelah selesai menyampaikan permohonan, mereka melakukan ritual membakar kertas yang berisikan doa-doa yang dipercayai untuk mengantar para dewa ke kayangan.
Menurut Lie Sui Cang selaku pengurus Kelenteng Boen Hay Bio, umatnya berkisar 500 orang yang berasal dari daerah Serpong dan sekitarnya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, di tahun naga air ini, para umat selalu memohon untuk meraih kesuksesan, keberuntungan, dan keberkahan.
Pada hari pertama perayaan Imlek, jemaat harus merayakannya dengan suka cita, jangan ada yang bertengkar atau anak-anak mengangis.
“Saya sudah sembahyang di rumah dan berdoa lagi di sini. Di hari pertama ini, kondisi rumah harus tenang dan damai, agar ke depannya membawa berkah,” kata Hok Seng, warga BSD.
Di depan kelenteng, para pedagang memenuhi pelataran untuk berjualan. Pertunjukan barongsai pun menyemarakkan Tahun Baru China 2.563. Pertunjukkan barongsai tak pernah lepas dari perayaan Iimlek. Bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga karena dipercaya sebagai penolak bala dan pembawa keberuntungan dalam kepercayaan China. Gong Xi Fa Cai! (Kop).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar