Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Sabtu, 19 Mei 2012

10 PERSEN KAMAR PERAWATAN RS SWASTA DIPERUNTUKKAN PASIEN TIDAK MAMPU

Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat menginstruksikan pengelola rumah sakit swasta setempat menyediakan 10 persen kamar perawatannya untuk memfasilitasi pasien dari kalangan warga tidak mampu. "Kebijakan tersebut akan segera dituangkan dalam perjanjian kerja sama antara Pemkot Bekasi dan seluruh rumah sakit swasta. Kami sudah meminta bagian hukum untuk membuat nota kerja sama itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Anne Nurchandrani di Bekasi, Jumat (18/5). Menurut Anne, kerja sama antara Pemkot Bekasi dan rumah sakit swasta tersebut sebenarnya sudah pernah dibuat, namun belum memuat jumlah kamar perawatan secara detail. "Saat ini perjanjiannya mengacu pada 10 persen dari kelas III akan diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu," kata Anne. Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak pengelola rumah sakit swasta dan instruksi tersebut disambut secara positif. "Saat ini Bagian Hukum Pemkot Bekasi sedang merumuskan prosedur dan mekanismenya agar memudahkan masyarakat. Rencananya program ini akan diluncurkan pada 1 Juni mendatang," katanya. Diharapkan, program ini bisa membantu dan melayani masyarakat yang tidak mampu di 12 kecamatan setempat. "Mudah-mudahan hal ini dapat meringankan beban masyarakat miskin agar tidak lagi mengeluh tentang tarif layanan kesehatan yang mahal," demikian Anne. (anT/dON).

PEMKOT BEKASI AJUKAN LOAN KE WORLD BANK UNTUK TPA SUMUR BATU

Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, berencana akan mengajukan pinjaman dana kepada Bank Dunia untuk membiayai pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu, Bantargebang. "Kami memang berniat menjadikan pengelolaan sampah di TPA Sumurbatu menjadi industri sampah daur ulang layaknya Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang milik DKI Jakarta," ujar Kepala Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Junaedi, di Bekasi, Jumat. Menurut Junaedi, bantuan Bank Dunia sangat diperlukan guna mencegah peristiwa longsor yang mengakibatkan seorang pemulung di wilayah setempat tewas pada Kamis (17/5). "Kebetulan Bank Dunia punya punya program di bidang sampah," katanya. Menurut dia, TPA Sumurbatu bisa menjadi sentra industrialisasi sampah dengan merubah paradigma TPA menjadi TPST yang memiliki tekhnologi canggih. (ElSyaf/Ant). WORLG

OPINI CODE; Demi Kehormatan, RE-DH Selayaknya Terwujud Indahnya, Bapak-Ibu bukan Ibu-Bapak?

Jangan putar balikkan berita, Jangan Jungkir Balikkan Berita. Sebuah syair yang pagi ini nikmatnya disantap bareng sebatang rokok dan cahaya matahari pagi yang menyehatkan badan. Semua menjadi charger bagi kehidupan yang terus berputar. Membaca dan menikmati surat-surat elektronik yang sarat makna, membuat kita kenyang juga mabuk dengan perbendaharaan kata (baik lama dan yang diperbarui). Sebuah kejujuranlah yang mampu membuat kita mampu menyimpan seluruh file kata dalam filing cabinet memory kita yang sangat kecil kapasitasnya. Menyimak apa yang dilakukan Dr. H. Rahmat Effendi dan Hj. Dial Hasan, master tekhnik, membuat saya kenyang dengan semua kebetulan. Kebetulan kader GOLKAR dan pernah sangat lama di partai Beringin tersebut, kebetulan basic-nya pengusaha, kebetulan sama-sama nyalon pada pemilukada Kota Bekasi dan banyak kebetulan yang lain. Harry Burton adalah perusahaan asing yang pernah ditukangi Dr. Rahmat, membekali diri dengan sekolah tekhnik membuatnya pas dengan reparasi AC dan bengkel las. Cukup lama menjadi wakil rakyat Bekasi Selatan dan Jati Asih adalah kekuatan sang Doktor untuk mewujudkan harapan banyak kadernya yang bermimpi dipimpin seorang berilmu serta menemu-kenali kota kelahirannya. Dial Hasan Memiliki banyak perusahaan pengadaan yang membuatnya hidup lebih lepas dengan persoalan menuntaskan cita-citanya sekolah jauh-jauh di UI. Dikenal sangat dekat dengan anak-anak muda yang berfikiran progresif membuatnya kaya akan pengetahuan tentang situasi dimana dia tinggal. Anak anggota DPR RI, Didi Khadijah Hasan, ini puas dengan pergaulan wakil rakyat karena sejak awal 80-an sudah membantu ibunya menjadi supporting system baik di DPR RI maupun di Jawa Timur, daerah pemilihan Hj. Didi Khadidjah Hasan. Lalu kenapa harus malu untuk jujur pada masyarakat kota Bekasi kalau mereka memang ada apa-apa dan berencana untuk memadu-serasikan figure laki-perempuan? Sudahlah, capek kalau hanya menganalisa "pertengkaran" itu untuk menaikkan "rasa" cinta untuk membangun pemerintahan dengan pengetahuan yang kalian miliki dan mewujudkan idealnya pasangan ya seorang laki-laki sebagai "bapak" dan perempuan sebagai "ibu". acuan lain adalah kriteria yang lebih lama tinggal di Kota Bekasi. Sampai saat ini informasi yang saya dapatkan, Dr. H. Rahmat Effendi tinggal di Bekasi sejak lahir, 3 Februari 1964. Sedangkan Hj. Dial Hasan tinggal di Bekasi kisaran tahun 1997-1998 saat ia pindah dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Hj. Dial Hasan Sendiri lahir tahun 1968, bekerja menjadi salah satu pemimpin di PT. Lintang Dwi Citra, dengan 6 putra-putri. Tinggal di Cening Ati yang tepat berada di depan kampus utama Universitas Assyafi'iyah, Jati Waringin, pondok Gede Kota Bekasi. Dial merupakan ketua Forum Perempuan Bekasi (FPB) yang baru saja memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), makan bersama sayur Gabus Pucung di halaman Bekasi Cyber Park (BCP). Sedangkan Rahmat Effendi merupakan ketua Angkatan Muda Pembangunan Indonesia dan aktif di Masyarakat Kerukunan Gotong Royong (MKGR). Baik Doktor Rahmat maupun Hj. Dial Hasan sama-sama memiliki talenta dalam memimpin serta memiliki ciri sebagai tekhnokrat. Kesimpulan kenapa keduanya tegang, tapi saling mengisi dapat dibaca dari spanduk Dial yang bertuliskan Indonesia membutuhkan pemimpin yang berwibawa dan tegas. Saat sosialisasi itu dilakukan Rahmat Effendi sedang memimpin dengan tegas pemkot Bekasi yang "smaput" akibat banyaknya pemeriksaan oleh aparat hukum. Saat Dial Hasan men-sosialisasikan pemimpin amanah dan daerah yang aman serta nyaman, Rahmat Effendi turun langsung untuk mengamankan daerah konflik di Rawa Bambu. lalu dalam berbagai kesempatan Rahmat Effendi mengingatkan pada masyarakat kota Bekasi bahwa Kota Bekasi membutuhkan pemimpin yang amanah. Secara tidak langsung juga spanduk-spanduk Dial mendukung aparatur hukum mempercepat proses pembersihan kasus-kasus yang belum selesai agar citra birokrasi Kota Bekasi Amanah dapat diterima masyarakat. Jadi RE-DEAL? (Don). Live from BlackBerry® on AHA - I like it!

RETNO WIDIYANTI; BEKASI MENJADI TEMA BESAR ABANG-MPOK KABUPATEN BEKASI

Abang dan Mpok Kabupaten Bekasi, yang grand finalnya akan dilakukan tanggal 7 Juli 2012 saat ini sedang dilakukan persiapan dengan baik dengan menyiapkan perangkat untuk kegiatan tersebut. Diterangkan Retno Widiyanti selaku panpel kegiatan Abang dan mpok Kabupaten Bekasi tahun 2012 saat ditemui di sekretariat panitia, Balai PWI perwakilan Bekasi-Rawa Tembaga. Retno Widiyanti secara khusus menyampaikan bahwa Tema Budaya Bekasi, nilai-nilai kedaerahan dan geografi kabupaten secara khusus dijadikan ruh pada gelar pemilihan kali ini agar Budaya Bekasi dapat menjadi perhatian masyarakat Bekasi. Kegiatan ini sendiri nantinya juga terdiri dari beberapa pelatihan yang diperuntukkan pada para peserta dengan pembekalan keahlian pada abang dan Mpok Bekasi. Ada sekitar 200 peserta yang akan mengikuti seleksi abang dan Mpok sebelum nantinya menyisakan hanya 40 pasangan saja untuk fase pemilihan abang dan mpok. "Akan ada fase wawancara dan seleksi lainnya sebelum sampai masa grand final pemilihan abang dan mpok kabupaten Bekasi," kata Retno(17/5). Selain itu para peserta pemilihan abang dan mpok juga akan diperkenalkan beberapa tempat yang menampilkan dan kondisinya masih kental dengan citra kabupaten Bekasi, seperti Muara Gembong. Tempat tempat lain yang mungkin akan digunakan sebagai lokasi kegiatan adalah Museum Juang Bekasi yang berada di Tambun. Sedangkan untuk pelaksanaan dengan konsep indoor akan dilakukan di Onsu Gran Wisata yang lokasinya sangat strategis dan modern. "Kita menggunakan 2 konsep, Indoor dan out door, termasuk kunjungan ke perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi," kata Retno. (Don). Live from BlackBerry® on AHA - I like it!

CCTV UNTUK MINIMALISIR TINDAK KEJAHATAN DI KABUPATEN BEKASI

Kepolisian wilayah Kabupaten Bekasi Jawa Barat telah melakukan himbauan kepada seluruh pengelola minimarket untuk menggunakan CCTV guna memproses tindakan kejahatan yang marak terjadi. "Himbauan CCTV dan tehnik bottom keseluruh minimarket telah dilakukannya," kata Kapolresta Bekasi Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat, Kamis 17 Mei 2012. Wahyu mengatakan, sosialisasi himbauan itu sudah diterapkannya melalui jajaran Polresta Bekasi. "Jadi, masing-masing Polsek telah mengundang para pengelola untuk melakukan hal tersebut," katanya. Meski belum menjabarkan data-data (sensus) secara rinci, namun ada beberapa minimarket yang telah memasang alat perekam tersebut. "Jumlah minimarket diwilayah Kabupaten Bekasi, kurang lebih 400 pengelola diantaranya sudah menggunakan CCTV," terangnya. Wahyu menambahkan, maraknya pelaku kejahatan dengan menggunakan sejata api diwilayahnya, secara kwantitas tidak terlalu banyak. Meski begitu, penggunaan CCTV dapat mempermudah petugas kepolisian untuk mempercepat respon. "Jadi, petugas dapat mengetahui cepat kemudian langsung datang, selain patroli rutin pada jam-jam tertentu (rawan)," tutup Wahyu. (DMa/Don). Live from BlackBerry® on AHA - I like it!

RESOLUSI DAMAI GALIAN TANPA IZIN DAN GANGUAN PADA KENDARAAN DINAS SATPOL PP

Resolusi dan rokonsiliasi antara pemerintah Kota Bekasi dengan Pengelola lahan Galian tanpa izin di Pondok Melati terjadi. Dikatakan Sudiana kepala Bagian Hukum, Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bekasi saat dikonfirmasi, bahwa pengelolaan disepakati akan menjadi status quo sampai adanya persetujuan dari warga. Sudiana menambahkan, perdamaian antara pemerintah kota Bekasi dengan pemilik lahan dilakukan untuk membuat suasana kondusif karena warga disekitar galian rata-rata tidak setuju. "Kalau pemerintah prinsipnya galian tersebut tidak memiliki izin dan meminta pada pengelola agar mengurus izin sesuai ketentuan yang berlaku," katanya (17/5). Lokasi galian yang berada di daerah Bulak Tinggi arah pasar Kecapi tersebut ditolak warga karena mengakibatkan banyak dampak, baik kebisingan maupun polusi. Warga sepanjan jalan yang dilewati merasa keberatan dengan keberadaan galian golongan C tersebut. Padahal BPPT kota Bekasi saat ini sudah menunjukkan visinya Pelayanan yang Cepat mudah dan transparan. Calo benar-benar diperangi dengan motto "Ingin mudah hindari calo" dan memburi ruang bagi pengguna jasa perizinan untuk menyampaikan aspirasi bila dirasa tidak puas dengan pengurusan perizinan langsung di BPPT kota Bekasi atau SMS center 081311110180. Selanjutnya pemerintah kota Bekasi bersepakat untuk berdamai atas ganguan yang dialami kendaraan dinas Satuan Polisi Pamong Praja. Status Quo sendiri karena pihak pengelola galian sampai saat ini belum mengantongi izin dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) kota Bekasi. "Sampai sekarang galian golongan C tersebut tidak mengantongi izin," kata Sudiana. Walau demikian Walikota Bekasi, Dr. H. Rahmat Effendi, tidak menjawab saat dikonfirmasi perihal Pondok Melati. Ketiga Nomornya dimatikan semua selama lebih dari 24 jam, dan hanya menghidupkan sesekali sampai pagi ini (19/5) menghidupkan nomornya, 0816721404. (Don). Live from BlackBerry® on AHA - I like it!

Rabu, 16 Mei 2012

COBA CODE JUJUR : TIDAK ADA REALISASI PROGRAM ATAU KITA BUTUH DATA

Berita tentang Laporan Pelaksanaan Pemerintahan Daerah (LPPD) yang dalam organisasi dulu sampai sekarang disebut Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) kota Bekasi saat ini banyak disorot karena dianggap copy paste dari laporan sebelum-sebelumnya, membutuhkan kejujuran dengan memadu-sepadankan kondisi rencana serta realisasi anggaran kegiatan. Maka, apa yang dilakukan oleh beberapa daerah termasuk provinsi Jawa Barat lumayan tepat dengan meminta Badan Perencanaan Pembangunan daerah (BAPPEDA) untuk menjadi penanggung-jawab penyusunan LKPj. Dengan demikian bukan saja membangun opini dan kesan buruk apa yang dipahami oleh publik tentang pertanggungjawaban serta berharap keterlibatan publik untuk juga mengukur serta membuktikan realisasi yang dilakukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Mari tinggalkan pola menjatuhkan kredibilitas pemerintahan daerah hanya dengan bermodal argumentasi, kebiasaan yang dilakukan untuk menggoyang orang tertentu, karena itu tidak membantu banyak untuk sebuah niat belajar bersama organisasi masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Misal, Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) Tahun Anggaran bagaimana pelaksanaannya dengan membuka semua file yang dimiliki SKPD masing-masing. apa saja, kapan, berapa, dimana dan uraian berupa hasil memang benar-benar merupakan apa yang direalisasikan (baik financial maupun kegiatan). Bagaimana dengan goal dari perencanaan yang sudah dilakukan oleh pemerintah kota Bekasi. Lalu bagaimana pula dengan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KU APBD) Tahun Anggaran, yang sepertinya disoal, apakah dapat dijadikan sebagai pijakan untuk melakukan cek LKPj secara lebih detail/ teliti. Lalu otentisitas data yang dipaparkan dalam LKPj membutuhkan pengujian agar benar-benar dapat membuat masyarakat menjadi jelas kenapa belum, sedang dan akan dilakukan ke depan. Sehingga tanpa ada data, fakta dan otentisitas bukti kita tidak dapat menyatakan sebuah program gagal, tidak berhasil, under-prestasi dan disclamer. Kecuali terjadi korupsi, tidak ada realisasi atau penyelewengan berat yang berakibat pada kerugian negara/masyarakat baru program tersebut dapat dinyatakan gagal. Semoga kita makin hati-hati dengan kata-katan tersebut, karena lebih sering menyebutnya akan membuat masyarakat hancur hatinya dan apatis terhadap berbagai kegiatan pembangunan. Apa yang kita butuhkan ada pembangunan berbasis partisipatori, mengedepankan partisipasi masyarakat (mulai dari persiapan dan pelaksanaan). Terserah kita semua, sebuat cita-cita untuk menciptakan Civil Society Organization (CSO) yang kuat dan tangguh dalam menghadapi perkembangan zaman dan pembangunan dimasyarakat. Tentunya semua dituntut untuk akuntable dan transparan dalam menyampaikan fakta agar cita-cita tersebut dapat terwujud sebagaimana mestinya di kota Bekasi. (By: Dony SMUTs).

USTADZAH HJ. ATIFAH HASAN MEMBUKA DIRI UNTUK PEMILIHAN PEMIMPIN KOTA BEKASI

Ustadzah Atifah Hasan membuka diri untuk dapat bekerjasama dengan seluruh komponen masyarakat agar kota Bekasi dapat memikliki pemimpin yang terbaik dan Amanah. Pemimpin Badan Kontak Majlis Ta'lim (BKMT) kota Bekasi tersebut yakin akan lahir pemimpin yang adil dan amanah untuk membangun kota Bekasi menuju Baldatun Thayibatun Wa Rabbun ghafur. Sosok yang sangat identik dan bahkan mirip seperti pemimpin pusat BKMT Prof Dr Hj. Tuty alawiyah tersebut berharap masyarakat kota Bekasi dapat serius dan cerdas dalam menentukan pemimpinnya. BKMT Kota Bekasi dengan segala potensinya mendorong seluruh anggota BKMT untuk berpartisipasi menentukan pemimpin bagi masyarakatnya. Hj Atifah Hasan tampak pula karakter kenegarawanan, walau dirinya menegaskan bahwa tidak berminat dan sepenuhnya hidupnya dihibahkan untuk dakwah. Berbicara mantaf, seperti Prof Tuty alawiyah, Hj. Atifah Hasan sangat sedih karena kjesadaran untuk memilih pemimpin yang terbaik di masyarakat semakin menurun. Tingginya angka tidak memilih dan minimnya sosialisasi tentang pemilihan ulang pemimpin membuatnya secara keras menghimbau agar masyarakat tidak hanya kecewa ketika sudah selesai pemilihan. Perempuan buatnya merupakan sosok edukator, pengasuh dan pembimbing masyarakat yang harus diberi ruang lebih besar serta mendapatkan dukungan dari penmerintah. "karena ditangan perempuan nasib bangsa ini berada, indahnya dunia karena ada perempuan, suramnya dunia karena perempuan tidak diberi tempat semestinya," kata Hj. atifah Hasan. Dirinya berharap dapat bertemu dengan semua calon yang nantinya akan maju dalam pertarungan pemilihan kepala daerah. Banyak hal yang akan dirinya sampaikan mulai dari niat sampai dengan visi calon kepala/wakil kepala daerah yang hanya bisa dilakukan dengan dialog. Soal kepemimpinan Dr. H. Rahmat Effendi, menurutnya, Walikota Bekasi sekarang tersebut bagus dan potensinya ada untuk membangun kotya Bekasi. "Saya siap bekerja sama dengan siapapun, baik itu calon laki-laki maupun perempuan yang akan maju," kata Hj. Atifah lagi. (Don).

SUMMARY REPORT UNTUK DR. H. RAHMAT EFFENDI; SOLIDARITY FOREVER

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Senang bisa menyapa bapak Walikota, Dr. H. Rahmat Effendi dan Ibu Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Bekasi, Hj. Maria Ulfah. Ada refleksi kecil yang Solidaritas Masyarakat untuk Transformasi Sosial (SMUTs), baik itu blog maupun grup Facebook, terkait LKPJ Pemerintah Kota Bekasi. LKPJ kali ini saya dengar dari bapak Walikota merupakan edisi special dibeberapa acara dimana bapak berbicara. SMUTs mencoba memberikan apa saja yang sudah di-share melalui media tersebut di atas. Walau ada teman yakin ada SMUTs di daerah Sumatera mendapatkan penghargaan atas kerja advokasi kebijakan, khususnya Penghapusan Korupsi dalam kerja pemerintahan. Saya bangga, namun masih tertawa dalam hati karena mbak Wardah Hafidz, Edy Saidi (Koordinator Urban Poor Consortium), Sri Widiyati/mbak Iyik (LBH APIK) dan Wiladi Budhiharga (Fasilitator internasional yg dimiliki Indonesia selain Almarhum Mansur Faqih) SMUTs itu semuanya Dony. Pertama, ada harapan detail summary berapa anak yang dapat sekolahkan sejak visi-misi dicanangkan? Berapa anak putus sekolah dapat melanjutkan sekolah? Berapa bangunan sekolah yang dapat diperbaiki atau dibangun? Berapa total biaya yang dapat direalisasikan sepanjang visi misi dilakukan. Mungkin semua SKPD dapat seperti itu disampaikannya sehingga publik dapat tahu bagaimana kinerja pemerintah Kota Bekasi dalam 5 tahun terakhir. Kedua, maraknya pemberitaan proses hukum akhir-akhir ini apakah tidak bisa dilakukan rekonsiliasi? Sehingga dapat diketahui dan membuat publik jelas apakan hal tersebut hanya kabar penghias atas masih ada tanggungjawab pemerintah Kota Bekasi untuk menyelesaikannya. Ketiga, ada rekam jejak yang jelas (historical time line) yang jelas dan transparan dari LKPJ yang dibuat sehingga pemerintahan yang masih berjalan sampai 2013 dan pemimpin baru hasil Pemilukada kota Bekasi hasil pemilukada 2012 dapat memiliki catatan agar keberlangsungan visi misi dapat dijadikan acuan untuk menjalankan pemerintahan yang lebih baik. Catatan: termasuk sumberdaya pegawai pemerintah daerah sangat baik bila ada matching antara capaian dan historical time lines. Dengan demikian juga SKPD dapat lebih teliti dan detail memaparkan secara rinci realisasi yang transparan; tentunya nantinya akan juga memasukkan ragam regulasi mulai dari undang-undang sampai perda yang menjamin pembiayaan program sejak awal digulirkannya program pemerintahan sampai saat akhir dibuatnya LKPJ. Ini akan membuat nyaman pejabat yang mengakhiri periodesasi kepemimpinan maupun aparatur pemerintah daerah. Mungkin untuk sementara itu yang bisa SMUTs sampaikan pada pemerintahan M2R yang pada kurun waktu tertentu hanya R saja. Terima kasih atas perhatian dan kesempatan bapak. Wama Taufiqi Ilabillah Alaihi Tawakaltu Wa Ilaihi Uniib. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Muhamad Dony Pr. Al Muamar De Armos, Community Organization. (Don).

KOPERASI KABUPATEN BEKASI BUTUH PERHATIAN PEMERINTAH

Koperasi Kabupaten Bekasi harapkan perhatian lebih dari pemerintah. Hal ini dikatakan Ketua Dewan Koperasi Indonesia Kabupaten Bekasi, Bambang Suprayitno disela-sela pemberian bantuan Kementerian Koperasi dan UKM kepada Koperasi Keluarga Maju Bersama (KKMB) Mekarsari, di Kantor Kecamatan Tambun Selatan, Selasa (15/05) Kegiatan ini juga disaksikan oleh Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin Beserta jajaran Muspida Kabupaten Bekasi Jawa Barat. "Kami ingin perhatian. Sejauh ini perhatian sangat minim. Setiap rapat anggota tahunan, kepala dinas tidak pernah hadir. Hal itu adalah indikasi minimnya perhatian," ujarnya Sampai saat ini jumlah koperasi yang tercatat adalah 150. Koperasi tersebar di 23 kecamatan. Menurut Bambang, koperasi tersebut berjalan tanpa bantuan. Kondisi ini menurutnya sangat tragis, mengingat banyaknya masalah yang dihadapi. "Di Muara Gembong misalnya, koperasi terjerat rentenir. Belum lagi yang mandek atau terus merugi. Koperasi seperti ini perlu pembinaan. Dinas harus turun langsung dan tahu bagaimana kondisinya," ujar Bambang. Ke depannya Bambang berharap, dinas bisa lebih peduli. Hal ini dikarenakan, pihak koperasi akan menyambutnya dengan positif. Bambang mencontohkan enam koperasi yang bisa dikategorikan baik. Antara lain koperasi Burung Garuda, Guru Sejahtera, Produksi Tahu Tempe Indonesia, Permatasari, Kertasari, dan Maju Bersama. "Tentunya, saya sebagai bupati terpilih akan memperhatikan masyarakat yang tergabung dalam koperasi tersebut," singkat Neneng kepada wartawan. Pemberian bantuan Kementerian Koperasi dan UKM sebanyak 10 unit gerobak pedagang kaki lima (PKL) diserahkan ke Koperasi Keluarga Maju Bersama (KKMB) Mekarsari Tambun Selatan. Pemberian itu juga diserahkan kepada masing-masing UKM tersebut. (Dma/Don). Live from BlackBerry® on AHA - I like it!

Selasa, 15 Mei 2012

KANDIDAT PARTAI GERINDRA BELUM MENGERUCUT MENJADI 3 CALON

Informasi bahwa kandidat bakal calon walikota/ wakil walikota dari Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Bekasi sampai saat ini masih 6 orang seperti diberitakan sebelumnya. Saat dihubungi via telpon selular, Irman Irmansyah selaku pengurus partai Garuda Yaksa Cakra Ningwangsa tersebut, menyatakan sampai saat ini masih 6 bakal calon bukan 3 seperti diinformasikan salah satu kandidat. Irman menambahkan, saat ini usulan kandidat yang diserahkan DPC pada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai GERINDRA Jawa Barat masih dalam proses seleksi dan bahkan masih menunggu 1 orang yang sedang menjalankan umroh. "Pak Haji Marhaban Sigalingging saat ini sedang menjalani umroh ke tanah suci," katanya. Sas-sus jumlah bakal calon sudah mengerucut menjadi 3 kandidat ditampik anggota komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi dari Partai GERINDRA. Pergesekan antar kandidat memang tidak terlihat kecuali satu orang yang sempat mengambil formulir pendaftaran konvensi kandidat versi DPC Partai GERINDRA Kota Bekasi. Nama David Taga, Dr. H. Marhaban Sigalingging, Hedy Hustaja, Hj. Dial Hasan serta Julius Naisama sering disebut banyak kader partai saat CODE SMUTs mencoba memperoleh informasi. Sayang Irman Irmansyah belum berani memastikan kapan waktu yang tepat untuk menyampaikan hasil "seleksi" partai GERINDRA untuk mengusulkan kandidat calon yang mungkin bisa dipasangkan dengan kandidat partai lain. "Saya belum tahu kapan selesainya tahapan-tahapan setelah pengajuan nama ke DPD dan nantinya dari DPD kepada Dewan Pimpuinan Pusat (DPP)," kata Irman. (Don).

"GAPURA PATRIOT" MINTA SOSIALISASI PEMILUKADA DIINTENSIFKAN

Wakil ketua III Dewan Perewakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, H. Yusuf Nasih, meminta agar masyarakat kota Bekasi memanfaatkan semaksimal mungkin momentum pemilu kepala daerah (pemilukada) sebagai saat memilih pemimpin kota tersebut. Saat ditemui diruang kerjanya, Yusuf Nasih, menghinmbau masyarakat untuk partisipatif dalam mengikuti pemilukada mulai dari masa persiapan. Tokoh partai Golongan Karya (GOLKAR) tersebut menilai pemilukada sebagai modal utama masyarakat kota Bekasi untuk melakukan penguatan masyarakat. "Modal pemilukada diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)Kota Bekasi yang notabene uang rakyat Kota Bekasi," kata H. Yusuf Nasih. Sementara itu Enie Widiastuti meminta Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) kota Bekasi proaktif dalam melakukan sosialisasi pemilukada kota Bekasi. Politisi partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut berharap pelaksanaan sosialisasi tidak menunggu launching pemilukada pemilukada yang akan diadakan pada 16 Desember 2012. Anggota Komisi C yang dominan menyemangati fraksi kepala banteng tersebut mengingatkan bahwa tingkat partisipasi sangat bergantung pada intensifikasi dan diversifikasi sosialisasi yang dilakukan KPUD. "Dimulai dari internal dulu deh, mulai dari pengurut rukun Tetangga yang merupakan organisasi terkecil dilingkungan," terang Enie Widyastuti. Sehingga KPUD nantinya tidak kesulitan untuk menajak partisipasi masyarakat untuk memanfaatkan hak memilihnya ketika hari pemilihan nanti. Anggota DPRD pun harus aktif, menurut Enie, dalam membantu KPUD dalam melakukan sosialisasi pada konstituennya agar pemilukada berjalan dengan sukses. Rendahnya tingkat partisipasi menjadi dilema dalam pelaksanaan pesta demokrasi ditingkat daerah yang dilaksanakan 5 tahun sekali tersebut. Enie yang bergegas menuju kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) untuk mengikuti rapat partainya usai Memorandum of Understanding (MoU) pemberian dana hibah melihat peluang sangat terbuka kalau semua stake holder terlibat. Menurut informasi, PDI-P akan menggunakan Jaringan Survey Indonesia (JSI) untuk mengukur kans pada pemilukada, dengan memasukkan 10-20 sample figure untuk disurvey. Gapura Patriot, sebutan CODE SMUTs untuk DPRD Kota Bekasi, sendiri tampak sibuk dengan berbagai agenda kerja setelah pelantikan ketua DPRD baru. H. Andi Zabidi saat ditemui di kantor yang bernuansa baru, warna serba biru Demokratika, belum mau memberikan pernyataan terkait Mou dan persiapan pemilukada Kota Bekasi 2012. (Don).

KPUD KOTA BEKASI LAKUKAN SOSIALISASI PERTAMA PEMILUKADA KOTA BEKASI 2012

Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bekasi, Dadang Alamsyah, mengkonfirmasi bahwa kegiatan sosialisasi pertama KPUD Kota Bekasi diperuntukkan pada lurah dan camat se-kota Bekasi. Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan untuk mensosialisasikan persiapan pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) pemilukada kota Bekasi. Dadang meyakinkan masyarakat akan kesiapan sekretariat KPUD untuk menunjang KPUD kota Bekasi untuk menjalankan tahapan-tahapan persiapan pemilukada kota Bekasi 2012. "Setelah ada MoU antara pemerintah dan KPUD Kota Bekasi, kami siap melaksanakan tugas sesuai tahapan-tahapan pemilukada," katanya (15/5). Kesiapan itu dinyatakan Dadang dengan menyebutkan secara cerah kegiatan launching pemilukada kota Bekasi pada hari senin depan, 21 Mei 2012. Selain itu bulan Mei 2012 akan digunakan KPUD, dan sekretariat KPUD, untuk melakukan seleksi dan verifikasi calon PPK dan PPS se-kotra Bekasi. Dana hibah dari pemerintah kota Bekasi sebesar Rp. 26 milyar akan dimaksimal dan optimalkan sekretariat KPUD untuk kegiatan tersebut dan sosialisasi pemilukada kota Bekasi 2012. Agenda yang juga menjadi perhatian sekretariat adalah pembukaan pendaftaran calon independen dan partai yang akan dilakukan pada Juli-Agustus 2012. Dadang berharap kegiatan sosialisasi yang dilakukan KPUD Kota Bekasi nantinya mampu mengedukasi para pemilih di kota Bekasi tentang tahapan pemilukada sehingga dapat meminimalisir kenmungkinan masyarakat kota Bekasi tidak memanfaatkan hak pilihnya. "Kami akan bekerja keraqs untuk tersukseskannya pemilkukada kota Bekasi," katanya. (Don).

WALIKOTA BEKASI MOU HIBAH PILKADA DENGAN KPUD KOTA BEKASI

Pemerintah Kota Bekasi, Dr. H. Rahmat Effendi, tanda tangani Memmorandum of Understanding (MoU) dengan komisi pemilihan umum daerah(KPUD) Kota Bekasi di plaza Patriot selasa, 15/5/2012. Dr. Rahmat Effendi secara khusus berharap dengan ditandatangani MoU tersebut dapat membantu tersukseskannya pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) kota Bekasi 16 Desember 2012. Pemerintah kota Bekasi memberikan dana hibah sebesar Rp. 26 milyar untuk keperluan pelaksanaan pemilukada kota Bekasi 2012. "Dana hibah yang diberikan pada KPUD Kota Bekasi sebesar Rp. 26 milyar bersumber dari APBD kota Bekasi 2012," kata Dr. Rahmat Effendi seusai penandatanganan. Tahapan pemilukada menurut walikota Bekasi, KPUD yang me-manajemen pelaksanaannya, pemerintah kota Bekasi hanya membantu agar pemilukada kota Bekasi sukses terlaksana. "Pemerintah kota Bekasi hanya mendukung sarana dan pra-sarana serta fionalcial saja," jelas Dr. Rahmat Effendi. Tentang apa yang harus dipersiapkan karena sudah jelas ketentuan dan aturannya dan pemerintah kota Bekasi sepenuhnya menyerahkan kepada KPUD Kota Bekasi. Setelah MoU dana hibah walikota Bekasi berharap dapat melihat informasi dan mengakses internet karena akan dipublikasikan segera. Penanda tanganan Dana hibah pada apel pagi sendiri dibarengi dengan penantanganan Pakta Integritas KPUD yang diwakili kjetua KPUD, Tubagus Hendy selaku ketua KPUD kota Bekasi. Ketua KPUD sendiri merasa senang dengan telah ditandatanganinya MoU dana hibah dengan pemerintah kota Bekasi. KPUD Kotra Bekasi akan segera melakukan pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) ditingkat kecamatan dan kelurahan. "Alhamdulillah KPUD akan segera memulai dengan pembentukan PPK dan PPS serta sosialisasi hari ini di kantor KPUD Jalan Djuanda 100," kata Hendy. (Don).

Senin, 14 Mei 2012

PEMKOT BEKASI DIMINTA REFLEKSI PEREKONOMIAN DAERAH

Pemkot Bekasi dinilai tidak memiliki konsep pengelolaan ekonomi di tingkat masyarakat miskin di Kota Patriot ini. " Menyikapi banyaknya penertiban atau penggusuran yg dilakukan oleh aparat pemerintah daerah merupakan bukti bahwa pemda lemah dalam konsep pengelolaan perekonomian," kata Ronny Hermawan fungsionaris partai Demokrat (13/5). Ronny menyatakan itu setelah merefleksikan berbagai kegiatan pembersihan yang dilakukan pemkot Bekasi dalam rangka membangun dan mewujudkan visinya. Dirinya menyayangkan pemkot sampai saat ini masih melakukan tindakan yang sepotong-sepotong, tidak komprehensif dan minim solusi. Apa yang dilakukan dianggapnya tidak menunjukkan ketahanan ekonomi daerah yang maju pesat dan banyak dikagumi daerah lain di Indonesia. "Perekonomian daerah tidak jelas, sehingga potensi sumber daya yang ada belum dioptimalkan secara maksimal," kata Ronny yang dihubungi via telpon. Ronny Hermawan SE., anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, melihat ketimpangan kebijakan yang terjadi saat ini. "Banyak mini market dan tempat-tempat usaha milik pengusaha kantong tebal tanpa ijin dibiarkan," katanya. Pembedaan perlakuan yang kental dirasakan Ketua Komisi B DPRD kota Bekasi tersebut. Ronny menyayangkan inkonsistensi pemerintah daerah dalam membangun keberdayaan ekonomi masyarakat. "Malah pedagang kaki lima yg menjadi sasaran penertiban dengan alasan mengganggu keindahan kota," jelasnya. Menurut Ronny, Fenomena ini seharusnya menjadi salah satu prioritas pemda dalam pembenahan tata kelola pemerintah khususnya bidang ekonomi kerakyatan. Dia berharap agar pemerintah lebih jeli dalam memanfaatkan seluruh potensi yang ada tanpa harus menghilangkan sektor informal dan apa yang dianggap masalah pembangunan. Sekretaris daerah Kota Bekasi, Rayendra Sukarmadji, menampik anggapan itu dan menjelaskan bahwa pemerintah daerah kota Bekasi tetap memiliki perspektif pada usaha-usaha kecil. Terkait tindakan razia sendiri dirinya menjamin satpol PP tidak akan melakukan pengrusakan terhadap alat kerja yang terkena razia. Sebagai pribadi, dirinya terlihat sangat komit pada nasib orang-orang kecil yang jumlahnya tidak sedikit di Kota Bekasi. "Bilangin saja sama satpol PP, jangan mempersulit orang kecil, tidak merusak gerobak miliknya dan pertemukan saya dengan yang dirazia," tulis pesan singkat Rayendra. Bahkan dirinya menginstruksikan langsung pada kepala dinas Perekonomian Perdagangan dan Koperasi agar melakukan dialog dengan semua stake holder untuk meningkatkan dukungan. "Mungkin setiap bulan satu kali diskusi tentang perekonomian masyarakat di kota Bekasi, baik dengan wartawan maupun tokoh masyarakat," katanya dalam sebuah kesempatan. (Don). Live from BlackBerry® on AHA - I like it!

MUTASI KABUPATEN DINILAI TIDAK BERETIKA

Daeng Muhammad melihat mutasi yang dilakukan pejabat lama tidak etis. Kalau secara dejure silahkan saja mutasi dilakukan, terang Daeng. "Kalau memang itu dianggap adalah satu keputusan yang terbaik. Tapi, saya sebagai wakil rakyat Kabupaten Bekasi mengkritisi. Artinya, kalau memang itu secara dejure, oke lah dia (Bupati Sa'duddin), tapi defakto masyarakat bekasi sudah tidak suka lagi kalau Bupati Bekasi mengambil kebijakan-kebijakan terkait persoalan-persoalan yang penting di Kabupaten Bekasi," kata Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Bekasi Daeng Muhammad kepada Suara Karya, kemarin disela-sela Pengucapan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bekasi Masa Jabatan 201e-2017, di Gedung DPRD Kabupaten Bekasi. Sebelumnya pada pekan lalu, Bupati Bekasi Sa'duddin merotasi para pejabat eselon I dan II dilingkup pemerintahan daerah sebanyak 334 orang. Namun, berkaitan dengan pelanggaran hukum (dejure), anggota Komisi A DPRD Kabupaten Bekasi, ini tidak melihat secara signifikan. Hal itu dinilainya sebagai hak preogratif seorang Bupati Bekasi melakukan mutasi atau rotasi para pejabat. "Tapi secara etika, saya menganggap bahwa ini merupakan pelanggaran etika. Seminggu lagi mau pelantikan pergantian rezim ternyata bupati yang lama melakukan rotasi pejabat sebanyak 334 orang," katanya. Daeng berharap mutasi memperhatikan tatanan yang ada termasuk pergantian Bupati/ Wakil Bupati. "Kalau pertanyaannya apakah kepentingannya? Toh, sebentar lagi pergantian rezim, kenapa tidak menunggu. Kan, hanya satu minggu. Sehingga ada kesempatan bupati baru untuk melakukan suatu proses mutasi yang sesuai dengan eksismen atau penempatan seseorang sesuai dengan ahlinya sehingga kedepannya bupati baru mampu menata dan mengatur (manej) Kabupaten Bekasi lebih baik daripada kemarin," cetus Daeng. Dia mengatakan juga, proses mutasi itu dianggap sebagai apnormal yang sebelumnya tidak dilakukakan suatu koordinasi dengan jabatan tertinggi birokrat. "Ada statmen dari Sekda bahwa Sekda sebagai unsur tertinggi dari Baperjakar maupun pemerintahan birokrat tidak pernah dilibatkan. Artinya, ada suatu proses yang apnormal yang dilakukan bupati tanpa melibatkan Baperjakat. Menurut saya, ini merupakan pelanggaran etika dan parameter-parameter yang tidak jelas," katanya. Penempatan ini juga bukan suatu urgensi atau kepentingan-kepentingan yang membangun Kabupaten Bekasi kedepan, tapi ini juga tanpa ada parameter yang jelas berkaitan dengan penunjukan prestasi atau tidak? "Jangan-jangan penempatan ini merupakan kepentingan politisasi untuk meninggalkan orang-orangnya di dalam birokrat sehingga dapat diatur dan di remote dari dunia luar," sambungnya. Politisi muda ini pun berharap, agar bupati terpilih, Neneng Hasanah Yasin, dapat menjalankan norma-norma dan etika sesuai dengan aturan yang berlaku. "Ketika menempatkan orang-orang dalam mutasi atau promosi-promosi harus berdasarkan kinerja dan prestasi yang di formulasikan sesuai dengan parameter dan aturan," ujar Daeng seraya menegaskan kembali bahwa Baperjakat sebagai penilai dari birokrat harus menempatkan para pejabat sesuai dengan keahliannya. "Kalau tidak, akan mengulangi sejarah kembali pemerintahan sebelumnya," tutup Ketua DPC PAN Kabupaten Bekasi ini sekaligus partai pendukung pemenangan pemilu pasangan Neneng-Rohim (Nero) yang diusung Partai Golkar-Demokrat. (Dma/Don). Live from BlackBerry® on AHA - I like it!

BUPATI DAN WAKILNYA DIARAK NAIK MOBIL GOLF

Bupati dan Wakil Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin-Rohim Mintareja resmi dilantik pada Senin 14 Mei 2012 di Gedung DPRD Kabupaten Bekasi. masa jabatan 2012-2017. Usai pelantikan tersebut, keduanya diarak dengan dua mobil Golf menuju Kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Bekasi, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat. Didampingi suami dari Neneng Hasanah Yasin, Putra, Bupati Bekasi terpilih yang baru saja dilantik Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Mustakim sekitar pukul 10.00 WIB, diarak dengan menaiki mobil golf berhiaskan bunga krisan menuju kursi ke Pemerintahan yang di jabat oleh Sa'duddin periode sebelumnya. Didampingi juga Wakil Bupati terpilih Rohim bersama istri, Hj Ani. Pasangan ini akan menjalani masa jabatan 2012 sampai 2017. Pengangkatannya berdasakan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri nomer 131.32-299 dan 132.32-300 tertanggal (1/5). Pelantikan juga dihadiri Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham, dan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Akbar Tandjung. Pasangan yang dikenal sebagai Nero ini akan menuntaskan program seratus hari. Program ini meliputi pembukaan 50 ribu lowongan pekerjaan, intensif kepada pejabat RT dan RW, dan perbaikan birokrasi. Nero juga menjanjikan perbaikan infrastruktur. Hal ini memungkinkan terjadinya mutasi pejabat, untuk birokrasi yang lebih baik. Pasangan juga meminta Bupati terdahulu, Sa'dudin untuk terus bersinergi. "Saya akan segera bersinergi dengan pimpinan 23 kecamatan dan akan melanjutkan program terdahulu," ujarnya. Apalagi APBD 2012 sudah turun dan terserap. Sekarang harus bersinergi dengan 23 kecamatan," ujarnya kepada wartawan Senin 14 Mei 2012. Pengamatan langsung ini akan menentukan program pemerintahan ke depan. Neneng juga berharap bisa menyerap banyak aspirasi dari kunjungan yang dilakukannya. (Dma/Don). Live from BlackBerry® on AHA - I like it!

SEKDA KOTA BEKASI MINTA PENGRUSAKAN KENDARAAN PATROLI SATPOL PP DITINDAK LANJUT SECARA HUKUM

Rayendra Sukarmadji, Sekretaris Daerah Kota Bekasi, menyesalkan kejadian yang terjadi di Pondok Melati kemarin (13/5/2012). Disampaikan hal tersebut dalam apel pagi pegawai Pemerintah kota Bekasi dengan meminta lurah, camat, Kepala satpol PP dan Bidang pemerintahan untuk koordinasi penyelesaian kejadian Pondok Melati. Sekda kota Bekasi menilai apa yang dilakukan terhadap pengrusakan mobil patroli satpol PP Milik pemerintah kota Bekasi sudah keterlaluan dan menurunkan wibawa pemerintah daerah. "Dimana wibawa pemerintah daerah kalau mobil patroli satpol PP saja sudah dirusak?," kata Roy sapaan akrab sekda Kota Bekasi (14/5). Upaya hukum akan dilakukan oleh pemerintah kota Bekasi terhadap pengrusakan mobil patroli di lokasi galian liar daerah Bulak Tinggi, Pondok Melati, Kota Bekasi. Sekda secara pasti meminta bagian hukum setda Kota Bekasi untuk menindaklanjuti kejadian Pondok Melati agar hukum bisa ditegakkan. Sekda sendiri melihat ada ketimpangan dalam pelaksanaan tugas aparatur pemerintah daerah dengan berbagai kejadian akhir-akhir ini seperti pada penutupan galian liar di Pondok Melati. "Bagaimana mungkin kaki 5 yang notabene usaha kecil ditindak tegas sedangkan pengusaha besar tak berizin dibiarkan sampai mereka berani melakukan pengrusakan," kata Roy lagi. Rayendra berharap tidak semua persoalan diselesaikan pemerintah kota Bekasi secara langsung untuk penanganan kasus-kasus di seluruh wilayah kota Bekasi. Lurah, camat dan trantib wilayah diharapkan dapat melakukan koordinasi agar tugas tidak dilimpahkan semua pada pejabat walikota. Disampaikan sekda, institusi pemerintah kelurahan saat ini sudah tidak berjalan secara lebih kolektif untuk menyelesaikan persoalan diwilayahnya masing-masing. "Saya berharap agar aparatur dipemerintah kota Bekasi dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara baik tanpa harus menunggu SMS pimpinan," kata Roy saat ditemui seusai apel. (Don). Live from BlackBerry® on AHA - I like it!

Minggu, 13 Mei 2012

HJ. DIAL HASAN KASIH DOOR PRIZE UMROH DAN MOTOR

Acara makan bersama sayur Gabus Pucung dan jalan sehat membawa berkah bagi para pesertanya. tidak kurang Motor dan umroh gratis diberikan Hj. Alwiyah Maulidiyah dengan sapaan akrab Dial Hasan pada acara tersebut di Bekasi Cyber Park (BCP), kota Bekasi (13/5). Door prize kegiatan tersebut diberikan kepala Departemen Minyak dan Gas Bumi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA). Dial semakin aktif melakukan ekspansi kegiatan dengan terus tampil di hadapan publik Bekasi, baik acara eksklusif maupun acara-acara dimana dia diundang. Setelah dirinya bersama beberapa orang dari Komunitas Sastra Kalimalang melakukan beberapa kegiatan musikalisasi puisi, kini Dial secara terang-terangan mengajak kaum perempuan kota Bekasi untuk membantu masyarakat menjaga keamanan dan keutuhan kota Bekasi. "Saya menghimbau pada seluruh perempuan kota Bekasi, mari bangun suasana aman dan nyaman di kota yang kita cintai ini," kata Dial dihadapan ribuan kaum perempuan kota Bekasi. Dial Hasan juga meminta agar kaum perempuan menjadi pelopor untuk menjaga kebersihan lingkungan hidup dengan membuang sampah pada tempatnya. Seacara jelas Dial menyatakan bahwa kaum perempuan lah yang memiliki tanggungjawab dan menjadi penentu kualitas lingkungan hidup yang baik. Perempuan yang pertama kali menggemakan "Perempuan Sebagai Penentu Kemenangan" ini menilai upaya merangkul perempuan adalah cara tepat untuk membuat lingkungan masyarakat yang aman. "Kegiatan ini menuju ke Bekasi aman dan nyaman, oleh sebab itu perempuan harus kita rangkul karena dibalik kelembutan seorang perempuan memang merekalah yang mampu merangkul keluarga dan mengguncangkan dunia," kata Dial saat ditemui. Dial Hasan mengesampingkan kepentingan politik diri dan partainya walau sebentar lagi Kota Bekasi akan melakukan hajatan Besar, pemilukada. Dirinya berharap dengan kegiatan yang ditujukan pada kaum perempuan dapat meningkatkan martabat hidup masyarakat Bekasi dan membuat pemerintah lebih memperhatikan kaum perempuan dengan kebijakan yang lebih berprespektif. (Don).

NENENG-ROHIM AKAN DILANTIK BESOK DI GEDUNG DPRD KABUPATEN BEKASI

Rencananya pelantikan Neneng Yasin dan Rohim Mintaredja sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bekasi 2012-2017 akan dilakukan besok, 14/5/2012. "Ya tanggal 14 Mei akan dilantik Neneng dan Rohim sebagai Bupati dan wakil Bupati Bekasi," kata Budi salah satu orang yang dikenal dekat dengan Rohim. Surat ketetapan DPRD terkait pergantian kepala daerah dari sebelumnya yakni Sa'dudin dan Darip Mulyana menjadi dr. Neneng Hasanah Yasin dan Rohim Mintaredja sudah selesai dikirim dan diterima dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat ke Kementerian Dalam Negeri. "Surat ketetapan Mendagri sudah turun. Artinya, secara administrasi sudah tidak ada masalah. Hanya saja, mekanismenya ditempuh menyesuaikan peraturan yang ada," kata Budi. Menurut Budi, pelantikan pasangan Neneng dan Rohim akan berlangsung pada 14 Mei 2012 atau bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan kepala daerah yang lama (Sa'dudin-Darip). "Prosesnya akan kita lakukan di ruang sidang paripurna DPRD Kabupaten Bekasi dengan mengundang seluruh pimpinan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), tokoh masyarakat, dan unsur lainnya," kata lagi. Secara terpisah, Plt Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Amin Fauzi, mengaku optimistis pasangan Neneng-Rohim akan melaksanakan semua program kerjanya. Ia juga berharap agar seluruh elemen masyarakat ikut mendukung semua program kerja yang telah diucapkan selama menjalani kampanye. "Perjalanan pemilu kada Kabupaten Bekasi penuh dengan perjuangan. Tentu Neneng yang kita usung sebagai bupati tidak akan melupakan janji-janjinya kepada masyarakat," katanya. (Don).

FPB INGIN PATENKAN GABUS PUCUNG SEBAGAI MAKANAN ASLI BEKASI

Forum Perempuan Bekasi (FPB) berharap dalam waktu dekat dapat mematenkan sayur Gabus Pucung (SGP) dapat dipatenkan menjadi makanan Asli Bekasi. "Sampai saat ini belum ada hak paten bahwa sayur Gabus Pucung merupakan Kuliner asli Bekasi," kata Hj. Alwiyah Maulidiyah atau biasa dipanggil Dial Hasan (13/5). Kegiatan makan bersama sayur gabus pucung di halaman Bekasi Cyber Park (BCP), kota Bekasi, diikuti 1.500 perempuan dari usia remaja sampai manula. Dimulai dengan jalan sehat yang diikuti lebih dari 5.000 orang yang berjalan dimulai dari depan areal komplek GOR Bekasi dan finish di depan BCP Bekasi. Sebanyak 1.500 perempuan secara serentak mencicipi nasi putih dan setoples plastik gabus pucung secara bersama-sama disisi kanan parkiran depan komplek BCP. Mereka menikmati kuliner makanan yang berbahan dasar ikan gabus, kluak, daun bawang dan berbagai bumbu dapur sambil menikmati terik matahari pagi. Para perempuan dengan seragam kaos putih berlengan merah bertulis FPB tersebut duduk berjajar menghadap panggung sambil memegang serta mengacungkan bungkus kertas bergambar wajah Hj. Dial Hasan. "Kami ingin menjadikan kuliner gabus pucung sebagai makanan yang mengingatkan semua orang yang pernah datang ke Bekasi pada Kota Bekasi," kata Dial. Menurut Dial, dari penelitian yang ada ikan gabus memiliki kandungan zat Besi yang sangat tinggi dan bermanfaat bagi tubuh. Selain itu sayur gabus pucung juga menjadi kekuatan ekonomi usaha kecil masyarakat Bekasi dengan banyaknya warung makan yang menawarkan eksotisme sayur gabus dipucungin. Hadir pada acara tersebut perwakilan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Nyoman selaku perwakilan dari MURI tepat pukul 08.30 WIB menyatakan Makan Bersama Sayur Gabus Pucung resmi memecahkan rekor MURI dan memberikan penghargaan pada FPB. (Don).

OBROLAN SANTAI (OBLOS) CODE SMUTs; MARI TERUS BELAJAR TELADAN

Ada seorang kawan yang kebetulan dipercaya menjadi Wakil Rakyat di DPRD Kota Bekasi mengontak melalui pesan dan telpon sekali ke salah satu nomor saya. Kebetulan beliau pimpinan di salah satu Komisi dan giat melakukan berbagai gerakan untuk merubah pola, sikap dan perilaku (PSP) masyarakat agar perubahan terasa bukan saja hanya selentingan terdengar. Siapa tak kenal Ronny Hermawan? Sederhana dan punya banyak kesan dimata banyak orang di kota Bekasi yang terus giat melakukan perubahan dengan pembangunan, baik fisik maupun supra struktur-nya. Saya terkesan karena ide itu sangat sederhana; Sajikan Teladan-Teladan yang baik agar orang paham keteladanan itu ada dan berharga bagi masyarakat. Kali ini saya mulai dari Bupati Blitar, Jawa Timur, yang merupakan salah satu sosok teladan yang sederhana dan bersahaja sebagai pemimpin disuatu daerah. Selama 10 tahun kepemimpinan H. Herry Noegroho SE., MH., sang bupati tidak pernah mengganti-ganti mobil dinas seperti kebanyakan pemimpin bangsa dan negara ini yang tidak bosan-bosan mengganti kendaraan. Satu hal jelas dari tauladan pak H. Herry adalah efesiensi anggaran pendapatan dan belanja (APBD) Kabupaten Blitar yang tentunya merupakan pemahaman dari berbagai peraturan perundang-undangan yang meminta aparatur paham akan arti efisiensi bukan hanya kata itu dan lecture menurut cita rasa pengendali keuangan rakyat. Harus diakui, Harga Mercy Tiger tentu sangat jauh dibandingkan harga Toyota Inova, itu apabila seorang pimpinan tidak tahu diri mengoleksi hobby pamer mobil saat non dinas. Atau Alpard, Lexus LS dan IS, Daimler Maybach 62S, Range Rover, Pajero Sport dan beberapa type yang lain merupakan kendaraan pilihan "gonta-ganti" kendaraan pejabat (ada yang harganya lebih dari Rp. 2 milyar dibeli dengan APBD). Sayang hal tersebut harus dibayar keringat rakyat yang terus mengering dan bahkan sudah menjadi guratan garam dibusana yang mereka pakai. Bekerja tanpa lelah, kaki dijadikan kepala, kepala dijadikan kaki, makan pun harus berhutang beras di warung setiap waktu-waktu apes mereka. Kebiasaan buruk tersebut (beli mobil dinas atau pribadi (mungkin dari kelebihan rejeki APBD) semakin membabi-buta tidak pernah dipikirkan oleh Presiden sampai dengan Lurahnya. Coba berkaca pada Bupati Herry Noegroho dan kawan-kawannya yang lain yang sering dianggap sepele karena mereka sudah menjadi raja-raja kecil di Indonesia. Pak Herry dalam berbagai kesempatan menjawab pertanyaan wartawan, sangat jujur bahwa dengan apa yang dilakukannya akan membuat banyak kebijakan fokus pada kehidupan pembangunan masyarakatnya. Efesiensi anggaran sangat terasa sekali dengan kompensasi yang cukup untuk kegiatan-kegiatan lain yang dapat dirasakan langsung kemasyarakat. Prilaku sederhana membuat banyak orang yang dia pimpin menjadi paham budgeting pro-rakyat itu seperti apa dan dampaknya pada kehidupan masyarakat yang lebih luas bagaimana. APBD tidak pernah tersendak karena banyaknya program prioritas seperti sekolah rusak, puskesmas kekurangan obat, usaha kecil kekurangan modal harus mengalah dengan anggaran pemenuhan belanja non publik yang tinggi. Ada baiknya kita belajar pada ketulusan dan kesungguhan seseorang yang menerapka prilaku sederhananya dalam memimpin masyarakat di bangsa dan negara yang masih memiliki banyak orang seperti pak Herry. Karena dengan demikian kita menjadi tahu, bangsa apakah dan negara seperti apakah kita. (Don).