Rabu, 11 Januari 2012
JALAN SERPONG RAYA DIGENANGI AIR
Warga Tanggerang yang melintas di ruas Jl. Raya Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menilai pemkot setempat tak serius tangani banjir lokal di kawasan tersebut. Pemkot setempat kini sedang berupaya untuk membuat sodetan saluran untuk ke Kali Cisadane.
“Kami minta Pemkot setempat serius tangani banjir atau genangan lokal di badan jalan utama tersebut,” kata Umar, warga Serpong, Kota Tangsel, Selasa (10/1) yang mengaku saat hujan pasti badan jalan tergenang air.
Kalau hanya setinggi 10 Cm tak masalah tapi air kerap mencapai 30 Cm dan tak bisa dilalui kendaraan yang melintas baik dari arah Serpong maupun Kab. Tangerang sehingga sering terjadi kemacetan panjang.
Menurut dia, saluran air atau drainase yang ada selama ini sama sekali tak berfungsi dengan baik sehingga saat hujan air tergenang dan membuat banjir di badan jalan hingga banyak kendaraan terjebak banjir serta terjadi kemacetan maupun antrean panjang.
Keluhan berkaitan dengan banjir lokal di badan jalan tersebut membuat jajaran pemkot Tangsel meminta Pemda Banten untuk membuat sodetan saluran air ke Kali Cisadane guna mengurangi banjir atau kemacetan saat hujan.
“Kami memang sudah mengajukan usulan dan saran agar Pemda Banten membuat atau mengerjakan saluran air serta sodetan di kawasan tersebut menuju Kali Cisadane,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangsel Djudianto, Selasa (10/1).
Pihaknya sudah bekerja sama dengan Pemda Banten untuk mmbuat sodetan di ruas jalan tersebut sesuai usulan sejak tahun 2011 lalu. Terlebih ruas Jl. Raya Serpong menjadi salah satu jalan propinsi yang perlu ditangani secara permanen.
Diakuinya, untuk membuat rencana tersebut tidak mudah karena terkendala pembebasan lahan di sepanjang ruas jalan yang menghubungkan Kab. Bogor dan Kota Tangerang.
“Jika tidak memerlukan pembebasan lahan mungkin bisa diselesaiakn tahun ini,” terangnya tapi karena membutuhkan jarak yang mencapai sekitar 1 Km untuk membuat sodetan tentunya harus berkoordinasi dan melakukan musyawarah terlebih dahulu ke pemilik lahan.
Beberapa titik banjir yang dianggap parah yakni di Plaza Serpong, RS Ashhobirin, depan WTC, dan lainnya. “Lokasi atau desainnya secara utuh kami belum dapatkan lagi,” ucapnya. (APK).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar