Kamis, 16 Februari 2012
SOSOK DIAL HASAN; SUKA MERAWAT TANAMAN, INGINKAN BEKASI HIJAU
"SUARA PEREMPUAN PENENTU KEMENANGAN", HJ. DIAL HASAN KA. DEP. MINYAK DAN GAS BUMI DPP PARTAI GERINDRA
Setiap hari selalu menyiapkan rutinitas pada pukul 03.30 WIB merupakan kebiasaan Hj. Alwiyah Maulidiyah atau Dial Hasan yang tinggal di Jati waringin, Kota Bekasi. "Sudah menjadi kebiasaan untuk bangun pagi sekali, shalat subuh tidak telat," katanya.
Rutinitas mengingatkan anak-anaknya, merupakan cara atau pola asuh yang dikembangkan anak bungsu dari 10 bersaudara kelahiran Bangkalan, 2 Juni 1969. Dua anaknya yang masih berusia 9 dan 10 tahun selalu berinteraksi sebelum berangkat ke sekolah minimal dengan berjabat tangan dan berdoa. "Dua-duanya penghafal al Qur'an," kata Dial yang senantiasa menuntun anaknya dengan aksen anak-anak gaul, berdoa sambil memperagakan salam komando khas anak-anak.
Demikian pula dengan putranya yang nomor dua, minimal berdoa dan cium bibir Dial mendarat di kening anaknya yang bersekolah tingkat menengah atas. Selalu mengantarkan anaknya sampai muka rumah adalah kebiasaan rutin Dial untuk memotivasi anak-anaknya agar kedekatan emosional dapat menumbuhkan kasih sayang baik di rumah maupun di lingkungan luar rumah.
Tak lupa setiap tanaman yang ada pot ia jenguk satu persatu dengan memegang daun dan menyiapkan perlengkapan yang dibantu pegawainya setiap pagi. "Ini kebiasaan yang saya lakukan di rumah setiap pagi hari, merawat tanaman akan selalu membuat kita memahami lingkungan hidup," kata Dial.
Dial berjanji akan memperhatikan lingkungan hidup apa bila ia dipercaya oleh masyarakat Kota Bekasi dengan melakukan banyak penanaman pohon diseluruh kota Bekasi. "Tapi itu bukan gerakan sembarang hanya untuk mendapatkan penghargaan, melainkan karena pembangunan selalu seiring dengan kegiatan menjaga lingkungan hidup," katanya.
Kota Bekasi dalam visi Dial harus menjadi daerah yang nyaman dengan pohon-pohon yang hijau, taman-taman yang indah dan menjadi tempat warga kota untuk menghilangkan penat. "Selama ini orang mengidentikkan Kota Bekasi sebagai kota yang gersang, panas dan hanya sekedar tempat buang sampah. Saya inginkan Bekasi menjadi hijau dan orang yang datang nyaman," tegasnya. (Don).
(Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT atas dukungan biaya komunikasi dari PDAM TIRTA BHAGASASI, PDAM TIRTA PATRIOT dan Dr. H. RAHMAT EFFENDI).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar