Rabu, 08 Februari 2012
PASOKAN AIR MENURUN, PRODUKSI AIR BERSIH PDAM TERHAMBAT
Pembangunan sipon atau terowongan untuk memisahkan kali Tarum Barat dan kali Bekasi menyebabkan kualitas air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi dan Tirta Patriot menurun. Namun menurut Dadang Hidayat justru pekerjaan Sipon membantu memisahkan air dari kali Bekasi yang fluktuatif kualitasnya.
Seusai Rapat dengan Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Dadang mengatakan bahwa pekerjaan Sipon sangat membantu sekali upaya menekan pencemaran air. "Hasil Sidak yang dilakukan pemkot Bekasi masih banyak ditemukan pabrik dengan Instalasi Pengelolaan Limbah Cair (IPLC) tidak memenuhi syarat.," Kata Dadang.
Sedangkan dampak adanya Sipon Kedua produsen air bersih warga Kota dan Kabupaten Bekasi itu tak lagi bisa mengambil air dari Tarum Barat, yang kualitasnya masih terjamin. Tarum Barat bersumber dari Waduk Jatiluhur, Purwakarta. Sipon yang berada di sebelah selatan pintu air kali Bekasi itu dibangun untuk kepentingan warga DKI Jakarta, fungsinya menyuplai air yang kualitasnya masih bagus langsung ke Ibu Kota. "Sehingga perusahaan air bersih Bekasi hanya kebagian air kali Bekasi," kata Direktur PDAM Tirta Bhagasasi Wahyu Prihantono kepada wartawan, Rabu 8 Februari 2012.
Sementara kualitas air kali Bekasi, Wahyu melanjutkan, telah tercemar limbah industri dari bagian hulu seperti daerah Cileungsi. Selain itu, pencemaran e-coli sangat tinggi dari rumah tangga. "Faktanya air baku PDAM Bekasi kualitasnya turun karena sumbernya telah tercemar," katanya.
Pembangunan sipon sepanjang 98 meter diperkirakan kelar tahun ini.
Lebar terowongan air enam meter, dengan kapasitas debit air pada posisi normal 16,7 kibik meter perdetik.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi Sutriyono mengatakan, seharusnya pemerintah daerah berani mengambil air dari Kali Malang (terusan kali Tarum Barat) yang kualitasnya masih bersih. "Aliran air dari Tarum Barat merupakan otoritas alam, melintas di wilayah Kota Bekasi," katanya.
Menurut Sutriyono, pemerintah daerah hanya perlu berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta, pemilik kali Tarum Barat, jika hendak mengambil air baku dari aliran tersebut. "Tak perlu ke DKI," katanya.
Pelayanan air bersih dua PDAM di Kota Bekasi baru mencapai 28,98 persen atau 13 ribu pelanggan dengan kapasitas air yang sudah dimanfaatkan warga sekitar 1.500 liter per detik.
Jumlah tersebut dinilai masih minim sehingga Pemerintah Kota Bekasi menargetkan tambahan cakupan pelayanan 47,38 persen, yang akan dipenuhi secara bertahap hingga 2016 mendatang.
Upaya yang dilakukan dalam rencana Pengembangan pada 2012, antara lain, mendongkrak cakupan pelanggan dengan menambah empat Sistim Pengelolaan Air Minum (SPAM).
Yakni, SPAM Telukbuyung, Bekasi Utara, produksi airnya ditingkatkan menjadi 3.200 liter per detik, membangun SPAM Cikeas baru dengan kapasitas 200 liter per detik. Kemudian membangun SPAM Margahayu, Bekasi Timur, di atas lahan seluas satu hektar dengan kaasitas 200 liter per detik, dan SPAM Cikunir dengan kapasitas 500 liter per detik. (don).
(Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT atas dukungan biaya komunikasi dari PDAM TIRTA BHAGASASI, PDAM TIRTA PATRIOT dan Dr. H. RAHMAT EFFENDI).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar