Kamis, 15 Juli 2010
PASAR PONDOK GEDE SUDAH RAMPUNG 80%
Pasar Pondok Gede yang rencananya akan segera diresmikan menjadi pasar tradisional termodern Atrium Pondok Gede (APG) di Kota Bekasi, dinyatakan telah rampung 80% oleh PT Kitika Propertindo Alami, 13/7. Disampaikan Oleh Harry Krisman direktur operasional dari pengembang pasar Pondok Gede bahwa daya tampung yang ada sudah dipesan oleh 75% dari 1.600 pedagang lama pasar tersebut. Sedangkan 25% pedagang lama pasar Pondok Gede masih dalam proses pertimbangan untuk menyewa kios atau pindah lokasi pasar dikarenakan alasan tertentu.
Pada kunjungan kerja Walikota Bekasi April lalu, sempat tercetus untuk merencanakan kemungkinan pelaksanaan peresmian pasar tradisional terbesar ke-4 se-Indonesia tersebut sebulum bulan Ramadhan atau Agustus 2010. Sebanyak 2.240 kios yang dibangun diyakini akan mampu menampung pedagang lama pasar Pondok Gede dan juga pedagang kaki lima yang akan dikonsep dalam program pasar murah Kota Bekasi. Menurut Harry, nantinya akan disediakan areal khusus bagi pedagang kaki lima untuk membuka standnya di dalam pasar Pondok Gede yang akan diresmikan tersebut.
Pasar dengan luas 35 ribu meter persegi pada lahan seluas 1,9 hektare itu menjanjikan suasana baru bagi pedagang dan terutama bagi konsumen yang akan berbelanja di Pasar yang terakhir rusak terbakar. Di APG terdapat 2.240 buah kios dengan berbagai ukuran mulai 2,5 x 2 m, 2 x 2 m hingga 4 x 4 m dengan nilai sewa Rp. 3 juta-Rp. 15 juta per meter persegi setiap tahun. Tempat makan keluarga, lokasi hiburan keluarga dan wisata belanja murah menjadi konsep yang ditawarkan APG bagi masyarakat Kota Bekasi dan sekitarnya.
Mushola di Pasar yang akan diresmikan juga telah mengalami perubahan ukuran dari gambar awal yang ditawarkan oleh pihak pengembang. Dari sebelumnya hanya dapat menampung 5 sampai dengan 10 jamaah saja, oleh pengembang diperbesar menjadi berdaya tampung 50 jamaah shalat warga pasar. Artinya pengembang mencoba memahami kebutuhan pasar yang menjadi sentral ekonomi masyarakat kota Bekasi tersebut. APG memiliki bangunan yang sangat kokoh dan menyediakan semua fasilitas yang ditawarkan pasar tradisional modern pada umumnya di Indonesia.
Ary sangat berharap pihak eksekutif dapat bekerjasama dengan baik, sehingga proses finishing pasar dapat berjalan sesuai dengan rencana pelaksanaan proyek pembangunan. Saat ini pihaknya sangat sulit untuk dapat bertemu Walikota dan Sekretaris daerah Kota Bekasi dikarenakan kasus yang baru saja menimpa pejabatnya, terkait suap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) wilayah III Jawa Barat. Bahkan untuk laporan perkembangan proyek saja pihaknya hanya bisa menunggu kepastian diluar kantor walikota Bekasi dikarenakan ketiadaan pejabat yang dituju di kantor.
Dirinya menyayangkan dengan kondisi yang berkembang tersebut. Seharusnya pekerjaan harus tetap berjalan seperti biasa, tidak terganggu agenda-agenda kerja yang sudah direncanakan lama dan dapat berpengaruh pada proses peresmian Pasar. Kondisi inilah yang membuatnya harus bersabar menunggu momen untuk dapat bertemu dan melaporkan perkembangan pasar yang nantinya akan menjadi pasar tradisional terbesar di Kota Bekasi. "Sebenarnya tidak perlu menunda kegiatan-kegiatan penting seperti ini. Malah pemerintah kota Bekasi dengan APG ini dapat menunjukkan bahwa pemkot Bekasi dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa ditengah keraguan banyak orang karena kasus itu." tambahnya.don.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
mantap Makasih banyak ya pencerahan dan infonya
BalasHapusBagi yang memiliki online shop dan ingin membuat website toko online lengkap, desain menarik, gratis penyebaran, SEO, Backlink, agar usaha nya mudah ditemukan banyak pembeli di internet, silahkan klik Jasa Pembuatan Website Toko Online Murah
Pusat Penjualan Hijab Jilbab Kerudung Terbaru harga termurah di Indonsia : Grosir Jilbab Murah di Indonesia.